Kasus DBD di Sumsel Meningkat, Kenali Lagi Gejala Awal Penyakit Mematikan ini

Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel mencatat sepanjang 2019 kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan meski tidak signifikan.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
ist
Kasus DBD di Sumsel Meningkat, Kenali Lagi Gejala Awal Penyakit Mematikan ini 

Laporan wartawan sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kasus DBD di Sumsel meningkat.

Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel mencatat sepanjang 2019 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan, meski tidak signifikan.

Berdasarkan data dari Dinkes Sumsel pada 2019 lalu, jumlah kasus DBD di Sumsel mencapai 2.915 kasus.

Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan kasus dua tahun lalu yaitu sebanyak 2.489 kasus di 2018 dan 1.452 kasus di 2017.

"Kami masih mengumpulkan data untuk kasus DBD pada Januari 2020 ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini, Jumat (7/2/2020).

Ada Warganya Meninggal Disebut bukan karena DBD, Bhabinsa Desa Pangkul Cambai Prabumulih Ini Geram

Menurut Lesti, meningkatnya kasus DBD ini tidak hanya dikarenakan siklus musim, melainkan juga karena lingkungan.

Dia menyebutkan, pihaknya juga sudah mengirim edaran ke 17 kabupaten dan kota di Sumsel terkait antisipasi demam berdarah ini.

Selain itu, pihaknya juga membantu penyediaan bahan insektisida dan larvasida.

"Yang penting kalau ada ciri-ciri DBD, segera ke dokter.

Masyarakat perlu waspada terhadap DBD, karena jika terlambat dapat menyebabkan kematian," jelas Lesti.

Perlu diketahui, adapun ciri-ciri terserang penyakit DBD yaitu seperti demam tinggi selama dua hingga tujuh hari, timbul bintik-bintik kemerahan di kulit, kadang mimisan, nyeri di ulu hati, lesu, dan kondisi tubuh terasa lemah.

Puluhan Warga Prabumulih, Mengaku Sakit DBD, 1 Warga Meninggal, Dinkes Bantah Ada Pasien Meninggal

Lesty mengimbau masyarakat untuk sama-sama aktif dalam pencegahan menjangkitnya demam berdarah.

Dia meminta masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Tingkatkan daya tahan tubuh, jaga kebersihan lingkungan. Upayakan jangan ada potensi yang memungkinkan jentik nyamuk bertahan hidup untuk memutus rantai penularan.

Melakukan PSN dan 3 M dan hindari gigitan nyamuk." terang Lesti.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved