Berita Palembang
PRASASTI Kedukan Bukit Ditemukan di Lokasi Ini, Berikut 10 Objek Wisata Menarik di Kota Palembang
PRASASTI Kedukan Bukit Ditemukan di Lokasi Ini, Berikut 10 Objek Wisata Menarik di Kota Palembang
Penulis: Welly Hadinata | Editor: Welly Hadinata
8. Taman Wisata Alam (TWA) Hutan Punti Kayu
Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu adalah sebuah taman atau hutan wisata dan rekreasi keluarga di Palembang, Sumatra Selatan. Terletak di tengah kota Palembang - tepatnya di kawasan Km.7 Palembang, Punti Kayu menjadi tempat liburan favorit yang ramai dikunjungi warga kota Palembang khususnya pada akhir pekan dan hari-hari libur. Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas flying fox, taman bermain, miniatur 7 keajaiban dunia, danau, waterpark, dan berbagai hiburan lainnya.
Punti Kayu merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat favorit wisata tengah kota, Punti Kayu berkontribusi dalam penyerapan karbon dioksida dan mengimbangi pembangunan kota Palembang yang cukup pesat. Punti Kayu telah mendapat beberapa penghargaan Adipura dalam usahanya mempertahankan hutan konservasinya. Lebih dari 80% lahan Punti Kayu adalah lahan konservasi yang hingga saat ini masih sangat terjaga.

9. TPKS (Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya)
Tak hanya dikenal sebagai kota pempek, ternyata Palembang juga memiliki tempat-tempat bersejarah.
Salah satunya ialah Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS). TPKS ini berlokasi di wilayah kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Palembang. TPKS ini merupakan lokasi ditemukannya prasasti Kedukan Bukit.
Dulunya tempat ini bernama Situs Karanganyar yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Desember 1994. Namun semakin berkembangnya zaman, TPKS kini bisa menjadi salah satu tempat hiburan di kota Palembang.

10. Kampung Al Munawar
Kampung Arab merupakan salah satu kampung tertua yang ada di Kota Palembang. Keberadaannya di tepi Sungai Musi tepatnya di Kelurahan 13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang hingga kini tetap mempertahankan keasliannya, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dinamakan Kampung Arab Al-Munawar tak terlepas dari peran Pemerintah Belanda yang melakukan pendekatan dengan menunjuk seorang kapten bernama Ahmad Al-Munawar dari Etnis Arab sekira tahun 1825 silam.
