Berita Muratara

Ketika 'Kuda Besi' tidak Berguna di Tengah Kepungan Banjir Kelurahan Karang Dapo Muratara Sumsel

Sepeda motor alias kuda besi seakan tak berguna ketika bencana banjir melanda permukiman warga.

Editor: Tarso
Tribunsumsel.com/Rahmat Aizullah
Warga pemilik motor di Kelurahan Karang Dapo Muratara terpaksa meletakkan motornya ke atas agar tidak terendam banjir. Kelurahan Karang Dapo Kabupaten Muratara ini langganan banjir setiap tahun musim hujan karena luapan Sungai Rawas. 

Sebelumnya diberitakan, Kelurahan Karang Dapo dan Desa Karang Dapo I di Kecamatan Karang Dapo mulai dilanda banjir sejak dini hari tadi.

Tabrakan Adu Kambing Yamaha Mio dan Honda Revo di Lubai Muaraenim, Dua Pengendara Tewas di Tempat

Diduga Ada WIL, Sopir Truk di Muaraenim Ini Nekat Menganiaya Istrinya hingga Tewas, Akibatnya ?

Korban Tenggelam di Sungai Desa Kangkoeng OKU Timur Belum Ditemukan, Tim SAR Terus Mencari

Mayoritas penduduk di Kelurahan Karang Dapo dan Desa Karang Dapo I tinggal di bantaran Sungai Rawas.

Sungai terbesar di Kabupaten Muratara ini meluap setelah wilayah itu diguyur hujan lebat sejak beberapa hari terakhir.

"Untuk kondisi sekarang masih aman-aman saja, belum ada terjadi apa-apa," kata Kepala Desa Karang Dapo I, Umar Aziz.

Ia mengatakan, desanya memang merupakan wilayah langganan banjir setiap tahunnya, terutama saat musim penghujan datang.

Ketinggian banjir berpariasi, mulai dari setinggi lutut anak-anak hingga sepaha orang dewasa.

Sejauh ini, banjir yang melanda dua wilayah itu belum sampai pada level melumpuhkan aktivitas warga.

"Kalau untuk aktivitas sehari-hari warga pakai perahu, kalau dibilang terganggu ya terganggu, tapi tidak sampai lumpuh," kata Aziz.

Pelayanan masyarakat seperti Puskesmas maupun sekolah juga tidak terganggu karena belum terendam banjir.

Sebagian warga masih bertahan di lantai dua rumahnya, karena mayoritas warga memiliki rumah panggung.

Beberapa warga yang rumahnya terpendam banjir sudah mengungsi ke rumah saudaranya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara mendata ada sebanyak186 jiwa yang terdampak banjir di dua wilayah itu.

"Jumlah yang terdampak ada 186 jiwa," kata Kepala BPBD Muratara, Syarmidi melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana, Zazili.

Pihaknya terus memantau perkembangan volume Sungai Rawas, sehingga apabila air meningkat tajam bisa cepat diketahui.

"Kondisi air terus kami pantau, warga juga kami imbau untuk waspada, jaga anak-anak dan orang tua, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Zazili.
Area lampiran

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved