Breaking News

Virus Corona Darurat Global, WHO Khawatir Menyebar ke Negara dengan Sistem Kesehatan Lebih Lemah

Namun ada pula kasus infeksi yang terjadi akibat interaksi manusia seperti yang terjadi di Jepang, Jerman, Vietnam, dan Amerika Serikat.

AFP/HECTOR RETAMAL)
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.(AFP/HECTOR RETAMAL) 

Tiga negara terbaru adalah Filipina, India, dan Italia.

Sementara sisanya, Malaysia, Jepang, Korsel, Vietnam, Taiwan, Thailand, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab (UEA), Australia, AS, Kanada, Jerman, Prancis, Finlandia.

Status darurat global sudah lima kali diumumkan WHO, sejak aturannya berlaku 2007 lalu. Yakni untuk flu babi, polio, Zika, dan Ebola di Afrika.

Status corona akan ditinjau tiga bulan ke depan. Sementara kini, banyak negara melakukan evakuasi warganya dari China.

Perjalanan Panjang Mahasiswa Asal Muaraenim dari China ke Indonesia untuk Menghindari Virus Corona

Saham Jeblok

Imbas status darurat global virus corona, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di bawah level psikologis 6.000, pada pembukaan perdagangan kemarin.

Berdasarkan hasil pantauan terakhir Jumat siang, IHSG berada di level 5.973,20 terkoreksi 1,39 persen atau turun 84,40 poin.

Sementara di sesi penutupan, indeks terhenti di 5.966,86 atau turun 1,49 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, melemahnya pasar saham nasional diakibatkan oleh sentimen negatif baik yang berasal dari domestik maupun global.

Keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan virus corona berstatus gawat darutat menjadi sentimen utama yang menarik IHSG ke zona merah hari ini.

 

Menurut Nafan, keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap para pelaku pasar.

"WHO telah mendeklarasikan virus Corona sebagai ancaman serius. Itu juga menurut saya mendeklarasikan penyebaran virus Corona sangat bahaya. Memang sifat bahaya tersebut membuat pelaku investor ketakutan," tuturnya.

Sementara itu, dari dalam negeri sendiri Nafan meyakini bahwa pada pembukaan perdagangan hari ini banyak pelaku yang melakukan aksi penyesuaian alokasi portofolio atau rebalancing portofolio.

"Pelaku major investasi yang melalukan rebancing portofolio membuat pergerakan IHSG mengalami perlemahan, diantara bursa regional Asia yang rata-rata menguat," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Virus Corona Darurat Global, Dikhawatirkan Menyebar ke Negara dengan Sistem Kesehatan Lebih Lemah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved