Imlek 2020
Cerita Pelipat Uang Dewa, Jelang Imlek Siapkan 15 Ribu Lembar untuk Ibadah di Kelenteng Kwan Im
Cerita Pelipat Uang Dewa, Saat Imlek Siapkan 15 Ribu Lembar untuk Keperluan Ibadah di Kelenteng Chandra Nadi/Kwan IM (Soei Goet Kiong)
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
Cerita Pelipat Uang Dewa, Saat Imlek Siapkan 15 Ribu Lembar untuk Keperluan Ibadah di Kelenteng Chandra Nadi/Kwan IM (Soei Goet Kiong)
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Perayaan Imlek tinggal menghitung jam.
Di Kota Palembang, Kelenteng Chandra Nadi/Kwan IM (Soei Goet Kiong) pun telah siap 100 persen untuk menyambut para masyarakat Tionghoa yang akan melakukan berbagai prosesi ibadah di kelenteng yang sudah berdiri 1733 silam.
Termasuk, juga ribuan Kim Chua atau uang dewa yang akan dipergunakan umat untuk bersembahyang juga sudah siap.
Di balik semarak perayaan puncak tahun baru China itu, ada seorang wanita bernama Nita yang tengah sibuk menata uang dewa yang akan dipergunakan.
• Perayaan Imlek di Palembang tak Terganggu Virus Corona
Kim chua atau uang dewa yang sudah ditata berbentuk bunga teratai itu, diakuinya telah disiapkan sejak jauh hari sebelum perayaan Imlek tiba.
Jumlahnya bisa mencapai 15 ribu lembar disesuaikan dengan mereka yang beribadah di kelenteng.
"Kalau hari biasa hanya 4.000 lembaran, tapi saat Imlek harus disiapkan lebih banyak karena yang beribadah juga bertambah.
Apalagi puncaknya di pukul 19.00-24.00 akan semakin banyak yang datang ibadah," ujarnya.
Nita mengaku, tidak mengalami kesulitan saat harus menyiapkan ribuan uang dewa untuk ibadah lantaran ia juga turut dibantu oleh rekan lainnya.
"Makanya disiapkannya jauh sebelum Imlek biar tidak keteteran," ujarnya.
• Bersihkan Rumah saat Imlek & Angpau Warna Merah ada Arti Khusus, Ini 14 Fakta & Mitos Perayaan Imlek
Ia pun mengaku sudah terbiasa setiap tahun harus menyiapkan uang-uang dewa bagi umat yang akan beribadah meskipun jumlahnya harus mencapai ribuan lembar.
"Dibawa enjoy saja semuanya, apalagi ini untuk kepentingan ibadah," tuturnya.
Sementara itu, terpisah Pengurus Klenteng Dwi Kwan Im, Harun mengatakan, persiapan Imlek sudah dilakukan sejak tanggal ke 24 (dalam kalender Tionghoa) atau sekitar seminggu sebelum perayaan Imlek.
Sepekan sebelum Imlek itu, orang-orang di rumah mereka melakukan upacara mengantar Dewa Dapur yang bertugas memantau prilaku dan mencatat perbuatan manusia sehari-hari. Baik perbuatan baik dan buruk.
"Dewa akan melaporkan kegiatan kita sepanjang tahun 2019. Setelah Dewa Dapur berangkat ke langit, kita bersih-bersih rumah untuk persiapan Imlek," ujarnya.
Satu hari sebelum Imlek, (hari ini), ada ritual sembahyang kepada leluhur, orang tua dan saudara yang sudah meninggal.
Dalam sembahyang itu mengucapkan Selamat Imlek kepada leluhur.
Setelah itu, malam harinya ada tradisi yang tidak bisa dilepaskan yaitu reuni keluarga, makan malam keluarga.
• Imlek Masih Dua Hari Lagi, Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu Pastikan Sudah Siap, Ada 2000 Lampion
"Semua keluarga berkumpul, ada juga yang memberi angpau kepada sanak saudara pada malam itu," katanya.
Setelah itu, jam 12 malam menjelang tanggal 25 Januari atau hari H Imlek, mereka sembahyang ke kelenteng untuk mendapatkan rezeki.
Mereka juga berlomba-lomba menancapkan Gaharu.
Sebab, berdasarkan kepercayaan yang pertama kali melakukannya akan lebih dulu mendapat rezeki.
"Malam itu kita puji syukur karena telah mendapatkan rezeki di tahun 2019, berharap tahun ini juga dapat rezeki," katanya.
Pada perayaan Imlek, saat sembahyang penganut Konghucu berdoa dengan menggunakan minyak lilin, yang bermakna sebagai arti menerangi kehidupan usaha serta rezeki berjalan lancar.
Selanjutnya, membakar Kim Chua (Kertas Emas) adalah kertas berbentuk Bunga Teratai, dengan maknanya rezeki bertambah.
"Pada hari H ini setiap kelenteng akan ramai oleh orang-orang yang akan sembahyang," katanya.