Siswi Oi Dibully

Pasca Dibully Siswi di Kandis OI Sudah 3 Hari tak Masuk Sekolah, Dikeluarkan dari Grup WA

Pasca kejadian tidak mengenakan, yang dialami T (17), siswi salah satu sekolah di SMA Kandis, takut dan malu untuk datang ke sekolah.

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Resha
pelajar SMA di Kandis OI inisial T 

Pasca Dibully Siswi di Kandis OI Sudah 3 Hari tak Masuk Sekolah, Dikeluarkan dari Grup WA

Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Pasca kejadian tidak mengenakan, yang dialami T (17), siswi salah satu sekolah di SMA Kandis, takut dan malu untuk datang ke sekolah.

Sebab, T mengaku diberlakukan tidak wajar oleh sang guru.

"Ya, sudah tiga hari sejak kejadian itu dia tidak masuk sekolah," ujar Kades Tanjung Serian Kecamatan Sungai Pinang, Hendriadi, Senin (20/1/2020).

Ia mengatakan, korban bersama Kakek dan Neneknya, sudah melapor kepadanya.

Setelah dibawa ke Puskesmas Tanjung Raja, pihaknya membawa masalah tersebut ke Polres Ogan Ilir.

"Sudah dibawa Walinya ke Puskesmas Tanjung Raja," terangnya.

Pihaknya juga sempat mengkonfirmasi ke oknum guru yang bersangkutan, tentang apa yang menimpa warganya.

Namun, ia mengatakan sang guru berkilah telah melakukan kekerasan tersebut kepada siswinya.

"Dikonfirmasi via telfon dia ngeles. Karena tak ada penyelesaian dari guru yang bersangkutan. Jadi kita ke Polres mengadu ke PPA," ucapnya.

Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut terjadi pada Pendidikan di Ogan Ilir.

Apalagi, hal itu sampai menyebabkan trauma hingga siswi tersebut ketakutan dan tak ingin pergi ke sekolah.

"Dari wali tadi minimal minta keadilan. Karena dia tidak sekolah dibully kawan-kawan, sudah memojokkan siswi ini. Dan dikeluarkan dari grup WA sekolah," jelasnya.

Salah seorang siswi di SMA di Kandis Ogan Ilir, diberlakukan tidak wajar oleh gurunya.

Siswi berinisial T (17) ini, sempat dibilang anak jin oleh gurunya.

Selain itu, T juga mengaku disuruh bersumpah di atas alquran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat.

Kelakuan itu, T dapatkan karena ia tak bisa menjawab pertanyaan guru tersebut perihal alasanya dirinya mencukur alis.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/1/2020) pagi, usai piket.

Saat masuk jam pertama, para siswa kelas XI tersebut diabsen satu per satu oleh Guru berinisial A yang memegang jam pelajaran saat itu.

"Pas nama saya dipanggil, saya disuruh ke depan. Ditanya kenapa alis itu, saya diam. Ditanya lagi, langsung disuruh bersumpah di atas Al Quran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat. Lalu disuruhnya merangkak keliling lapangan. Saya sempat dikatain anak jin," ujarnya saat diwawancarai, Senin (20/1/2020).

Saat guru lengah, Ia sempat berlari karena malu.

Namun ternyata aksinya diketahui guru tersebut.

"Guru tadi menghampiri, posisi saya masih merangkak, saya ditendangn di pinggang sebelah kiri sampai saya terguling. Kemudian saya disuruh ulangi merangkak dari awal," ungkapnya.

Karena kejadian itu, ia merasa malu dan merasa kesakitan di pinggang sebelah kiri.

Ia juga bingung, lantaran merasa tidak ada masalah dengan oknum guru itu sebelumnya.

Apalagi, ia mengaku mencukur alis itu bukan karena disengaja.

Ia mengatakan, alisnya dicukur lantaran karena terpotong.

"Alis saya terpotong, jadi dibeneri tante di salon. Saya tidak begitu tau kalau tidak boleh cukur alis," kata dia.

Usai kejadian tersebut, ia merasa malu untuk kembali bersekolah di sekolah tersebut.

Karena pasca kejadian, ia mengalami bullying dari siswa-siswa lain.

"Sudah tiga hari tidak sekolah, setelah kejadian (karena malu)," jelasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, pihak Sekolah melalui Wakil Kesiswaan SMAN 1 Kandis, Muhammad Temmi mengatakan, pihaknya membantah adanya penendangan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah tersebut.

Ia mengatakan, hukuman yang dikenakan kepada siswinya itu dalam batas wajar.

"Kami tidak mungkin membunuh siswa kami, mereka itu anak-anak kami," ujarnya saat dikonfirmasi via telfon.

Ia mengatakan, saat ini pihak sekolah telah memanggil guru yang bersangkutan untuk menjelaskan kejadian tersebut.

"Sudah kita panggil," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved