Kisah Pilu Seorang Ayah tak Bisa Kuburkan Anaknya yang Baru Lahir, Alasannya Sangat Miris dan Sedih!

Kisah Pilu dari Seorang Ayah yang Tak Bisa Kuburkan Anaknya, Prihal Tak Cukup Dokumen & Tak ada Uang

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Facebook/Abam Botak
Kisah Pilu Seorang Ayah tak Bisa Kuburkan Anaknya yang Baru Lahir, Alasannya Sangat Miris dan Bikin Sedih! 

Kisah Pilu Seorang Ayah tak Bisa Kuburkan Anaknya yang Baru Lahir, Alasannya Sangat Miris dan Bikin Sedih!

SRIPOKU.COM - Saat ditinggalkan oleh salah satu keluarga, tentunya akan terasa sangatlah berat.

Terlebih jika kita ditinggal oleh seorang anak yang baru saja dilahirkan kedunia.

Namun, apa jadinya jika prosesi makam yang tak disetujui dan tak diperbolehkan, hal itu pasti menambah duka dan membuat dada terasa sesak.

Oleh karena itu, seolah menjadi kewajiban bagi para tetangga sekitar untuk membantu proses pemakamannya.

Tapi nyatanya hal itu tak berlaku dalam kasus yang terjadi di Malaysia ini.

Melansir dari pengguna Facebook bernama Abam Botak mengunggah sebuah kisah tragis.

Dalam unggahannya, ia menceritakan tentang seorang pria miskin dari Sabah, Malaysia.

Pria yang tak diketahui identitasnya itu, disebut si pemilik akun baru saja kehilangan anaknya yang baru lahir.

Orang Tua dan Bayinya yang telah meninggal Dunia
Orang Tua dan Bayinya yang telah meninggal Dunia (Facebook/Abam Botak)

Video VIRAL Pelanggan Makan Ayam 2 Ekor Seharga Rp800 Ribu, Ini Penjelasan Anak Pemilik Rumah Makan!

Namun, penduduk desa tempat pria itu tinggal tak mengizinkannya untuk menguburkan jenazah anaknya di lahan pemakaman mereka.

Alasannya, karena pria itu tak memiliki uang untuk membayar biaya pemakaman serta tak memiliki surat-surat resmi.

Abam menuliskan, "Saya mencintai agama saya dan negara saya.

Ayah saya adalah Muslim Kadazan-Murutdan ibu saya dari suku Sungai.

Saya memiliki darah Sabah asli yang mengalir melalui nadi saya.

Saya menyukai kedamaian di negara kita, rasa persaudaraan, rasa keadilan dan saya mencintai umat manusia dan semua mahkluk Tuhan.

Itulah sebabnya saya langsung tertampar ketika melihat hal-hal yang seharusnya tak terjadi.

Pagi ini, seorang bayi yang baru lahir meninggal dunia.

Ayahnya kemudian mencari tanah pemakaman serta imam untuk mengubur dan mengurus jenazah buah hatinya.

Namun, karena ia tak memiliki dokumen atau uang yang cukup, bayi itu tak diizinkan untuk dikubur di pemakaman di desa tempat mereka tinggal."

Oleh karena itu, bayi malang itu tak dapat dimakamkan di tempat pemakaman umum di desa tempat mereka tinggal.

Abam bertanya-tanya mengapa penduduk tak membantu proses pemakaman tersebut, padahal pria itu juga bagian dari mereka.

"Jika kita memikirkannya, mereka adalah Muslim, sesama saudara Muslim.

Namun, karena ia tak memiliki dokumen atau uang yang cukup, bayi itu tak diizinkan untuk dikubur di pemakaman di desa tempat mereka tinggal."

Inilah 8 Makanan Khas Purworejo, Tempat Keraton Agung Sejagat yang Viral: ada Dawet Ireng

Oleh karena itu, bayi malang itu tak dapat dimakamkan di tempat pemakaman umum di desa tempat mereka tinggal.

Abam bertanya-tanya mengapa penduduk tak membantu proses pemakaman tersebut, padahal pria itu juga bagian dari mereka.

"Jika kita memikirkannya, mereka adalah Muslim, sesama saudara Muslim.

Akhirnya, pria miskin itu harus menguburkan bayinya di Sim-sim, Sandakan.

"Terima kasih pada pengelola di Sim-sim karena mengizinkan bayi itu untuk dimakamkan di sana.

Hal tersebut adalah bukti bahwa dalam hati Anda masih memiliki rasa kemanusiaan.

Allah tidak akan bertanya dari negara mana Anda berasal, tetapi dia akan meminta pertanggungjawaban Anda sebagai seorang Muslim," pungkasnya.

Sungguh pengalaman yang sangat menyakitkan bagi pria miskin itu.

Ia harus luntang-lantung sambil menggendong bayinya yang telah meninggal dunia karena penduduk desa menolak untuk membantu memakamkan anaknya.

Sejak berita ini diterbitkan, unggahan Abam telah disukai sebanyak 6,9 ribu pengguna.

Dibagikan sebanyak 2,9 ribu kali, serta mendapat lebih dari 900 komentar.

Viral di Fb Curhatan Istri dan Kakak Pendaki Asal Jambi yang Tewas di Gunung Dempo, Ada yang Janggal

"AKU CINTAKAN AGAMA DAN AKU CINTAKAN NEGARA

Bapa saya berbangsa Kadazan murut muslim, ibu saya pula berbangsa Sungai. Dalam darah saya mengalir darah anak jati Sabah.

Saya cintakan keamanan negara saya, saya cintakan nilai persaudaraan, saya cintakan nilai keadilan, saya cintakan seluruh manusia dan juga makhluk tuhan.

Sebab itu, saya akan cepat terkesan bilamana terdapat perkara yang tidak patut berlaku di depan mata saya.

Sebenarnya pagi tadi terdapat 1 jenazah bayi yang baru lahir telah meninggal dunia. Puas bapanya mencari tanah dan imam untuk kubur dan uruskan jenazah anaknya.

Namun oleh kerana mereka tidak memiliki dokumen dan sumber kewangan yang mencukupi.

Bayi tersebut dinafikan untuk ditanam di tanah perkuburan dalam kawasan kampung yang mereka duduki sekarang.

Bahkan untuk urus jenazah bayi tersebut pun tidak dapat dibuat dikampung yang mereka duduki sekarang.

Saya tidak akan sebut nama kampung tersebut! Hati saya sangat hancur dan remuk ketika itu.

Tapi kita fikirlah sendiri, mereka itu beragama Islam, saudara seislam kita.

Berapa sangatlah ruangan tanah yang akan di gunakan untuk jenazah bayi yang baru lahir sehingga kita tergamak tidak mengurus jenazah bayi tersebut.

Ingatlah saudaraku. Allah tidak tanya, apa negaramu nanti, dan apa negaranya nanti.

Tapi Allah akan tanya kita, apakah kita sudah jalankan tanggungjawab kita sebagai muslim.

Istifarlah, bermuhasabahlah!

Bolehkah kita ketepikan soal kewarganegaraan simati dalam bab kematian.

Sebab si mati tidak boleh pun berbuat apa-apa dan tubuh badannya akan terus mereput dan membusuk jika kita tidak ingin menguruskannya!

Namun Alhamdulillah, akhirnya bayi tersebut dapat di tanam juga di (TPI) Sim-sim, Sandakan.

Terima kasih kepada penjaga (TPI) kerana mengizinkan jenazah bayi ini di tanam di sana.

Ini bukti dalam hati kamu masih ada nilai kemanusiaan.

Saya pulangkan pada rakan-rakan untuk menilainya. Izinkan saya berbeza pendapat.

#wakafuntuksandakan
#wakafuntuksemua"

VIRAL Pelanggan Makan Ayam 2 Ekor Seharga Rp800 Ribu, Ini Penjelasan Anak Pemilik Rumah Makan!

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved