Gadis 19 Tahun Ini Curhat Tentang Bahaya Pakai Vape, Paru-parunya Rusak, Sebut Pembunuh Diam-diam!
Kisah Gadis 19 Tahun, Curhat Pilu tentang Bahaya Pakai Vape Bagi Kesehatannya, Paru-paru Rusak!
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Gadis 19 Tahun Ini Curhat Tentang Bahaya Pakai Vape, Paru-parunya Rusak, Sebut Pembunuh Diam-diam!
SRIPOKU.COM - Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan sebuah postingan gadis berusia 19 tahun yang bercerita tentang bahanya Vape dalam hidupnya.
Pasalnya wanita muda yang berasal dari Amerika ini mengatakan paru-parunya rusak akibat menggunakan vape.
Claire Chung tak segan menunjukkan gambar kondisi paru-parunya yang rusak akibat sering menghisap rokok elektrik atau vape.
Gadis 19 tahun itu mengaku tak pernah memahami dampak dari pemakaian vape tersebut pada kesehatan organ pernapasannya.
Diketahui, gadis ini bernama Claire Chung dan berasal dari Maryland.
• Inilah Sosok Wanita yang Nge-vape di Kereta, Pernah Ngaku Anak Baim Wong dan Anggap Cocok Jadi Paula
"Saya tidak pernah menyangka dampak dari barang yang selalu di sampingku, tapi saya menghargai kalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca pengalamanku dan foto ini diambil saat diriku tengah memulihkan kondisi," tulisnya di akun instagram pribadinya.
Lewat foto pertama yang ia unggah menunjukkan dirinya yang terkapar lemas di ranjang rumah sakit, yang diunggah pada 29 Desember lalu.
Saat itu terlihat ia sedang memakai selang infus di tangannya.
Ia menuliskan bahwa kondisinya saat itu sedang mengalami demam selama 3 minggu tanpa gejala lain.
Sampai akhirnya dokter memutuskan melakukan X-rays di dada. Hasil scannya ia akui membuatnya hancur.
Hasil pemeriksaan dari medis asap dari vape yang selama ini ia gunakan sudah merusak semua jaringan paru-parunya.
"Paru normal di scan seharusnya berwarna hitam. Di paru-paruku yang masih berusia 19 tahun sudah sangat blur dan banyak corak putih," ujarnya.
• Viral Penumpang Kereta Api Ngisap Vape, Ini Alasan Rokok Elektrik jangan di Kawasan Ramai
Gadis itu menambahkan, dokter awalnya hanya mengira ia terinfeksi penyakit serius seperti pneumonia sebelum akhirnya sadar bahwa vape yang menjadi biang keladinya.
"Lalu setelah jalani tes lain, hasilnya tidak ada infeksi dan jaringan paruku sudah hancur semua akibat penggunaan juuls, vape dan minyak cartridges," tambahnya.