Berita Palembang

Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui!

Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui!

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tribunnews.com
Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui! 

Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui!

SRIPOKU.COM - Jika berkunjung ke Palembang, salah satu makanan khas yang wajib dicicipi yakni Pempek.

Pempek atau empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan tepung kanji (secara salah kaprah sering disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa komposisi lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam.

Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang; ada yang menjual di restoran, ada yang di pinggir jalan, dan juga ada yang dipikul.

Tahun 1980-an, penjual biasa memikul satu keranjang penuh pempek sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan makanannya.

Namun, tahukah kamu asal mula penamaan pempek ini?

Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum Sripoku.com.

TERNYATA Ini Alasan Kenapa Disebut Pempek Kapal Selam, Apakah ada Hubungannya dengan Besi?

Cara Mudah Membuat Pempek Palembang Lengkap dengan Cukonya Dijamin Anti Gagal dan Tidak Ribet
Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui! (kolasesripoku.com)

Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam.

Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan apek atau pek-pek, yaitu sebutan untuk paman atau lelaki tua Tionghoa.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang.

Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota.

Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Namun, cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16, sementara bangsa Tionghoa telah menghuni Palembang sekurang-kurangnya semenjak masa Sriwijaya.

Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Dalam pada itu Sultan Mahmud Badaruddin baru dilahirkan tahun 1767.

Walaupun begitu memang sangat mungkin pempek merupakan adaptasi dari makanan Tionghoa seperti bakso ikan, kekian atau pun ngohiang.

Selamat Mencoba! Berikut Resep Lengkap Cara Pembuatan Pempek Palembang Asli, Anti Gagal dan Alot!

Cara Buat Pempek Palembang yang Khas, Praktis dan Lezat
Asal Usul Nama Pempek, Ternyata Ini Nama Awal Makanan Khas Palembang Olahan Ikan Jarang Diketahui! (Pempekcandy.id)

WAJIB DICOBA, Ini 10 Makanan Khas Asli Palembang Selain Pempek, Pasti Dijamin Ketagihan!

Ternyata asal-usul penamaan awal pempek yakni kelesan.

Selain rasanya yang enak, asal-usul penamaan makanan dengan nama awal kelesan ini ternyata menarik untuk disimak.

"Pada masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama," ucap pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin, dilansir dari KompasTravel.

Menurut Andi, pempek dijual secara komersial saat zaman kolonial. Warga Tionghoa pun menjadi salah satu penjual pempek yang didapat dari masyarakat Palembang. Saat itu, orang Tionghoa terkenal sebagai ahli dagang.

Tercatat pada tahun 1916, pempek mulai dijajakan dengan penjual yang berjalan kaki dari kampung ke kampung, khususnya di kawasan keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Lantas dari mana nama pempek berasal, jika nama aslinya adalah kelesan?

Uniknya, nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan.

"Empek adalah sebutan bagi orang Tionghoa yang menjajakan kelesan. Para pembeli yang biasa membeli kelesan, dan rata-rata anak muda. sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir sini!'," ungkap Andi.

Dari sebutan inilah akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan. Nama pempek bahkan bertahan hingga saat ini.

Sejarah pempek ini, menurut Andi, tercatat dalam buku berjudul "Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang", yang ditulis oleh M. Akib, RHM.

CARA Pembuatan Pempek Asli Palembang, Ini Resepnya dan Dilengkapi Resep Cuko, Dijamin Anti Gagal!

Asal Usul Pempek, Makanan Khas Palembang yang Sudah Mendunia dan Go International Hingga ke Korea

Bagi sebagian warga Palembang pempek merupakan makanan wajib yang harus selalu ada di rumah dan di setiap acara.

Mulai dari acara biasa hingga acara-acara besar seperti hari raya dan pernikahan.

Pempek merupakan makanan camilan berbahan dasar ikan. 

Tapi seiring perkembangan dan inovasi, pempek bisa terbuat dari kulit ikan, udang bahkan adonan sagu. 

Dalam histori, pempek pertama kali ditemukan oleh saudagar China.

Nama pempek berasal dari panggilan apek atau pek-pek.

Sebutan itu ditujukkan kepada paman atau lelaki tua Tionghoa. 

Asal Usul Pempek, Makanan Khas Palembang yang Sudah Mendunia dan Go International Hingga ke Korea
Asal Usul Pempek, Makanan Khas Palembang yang Sudah Mendunia dan Go International Hingga ke Korea (SRIPOKU.COM)

Mulai masuk sekitar abad ke-16 di masa Sultan Mahmud Badaruddin II, histori pempek dijelaskan berdasarkan cerita rakyat.

Diceritakan bahwa ada seorang Apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi).

Kemudian ia merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi, maka seluruh ikan itu dimanfaatkannya dengan baik.

Tidak hanya sebatas digoreng dan dipindang, ia lalu mencoba memanfaatkan dan mengolah dengan cara cara baru.

Mulai mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka.

Akhirnya apek itu menghasilkan makanan baru yang ia jajakan dengan cara mengelilingi Kota Palembang.

Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Lezatnya Pempek Kapal Induk dari Pempek MangDin 679, Ukurannya 5 Kali Lebih Besar dari Kapal Selam !

Cara Membuat Burgo, Makanan Khas Palembang, Coba Sajikan Sebagai Menu Berbuka Puasa

Download Lagu-Lagu Daerah Sumsel, Ada Lagu Cuk Mak Ilang, Ya Saman, Palembang Darussalam dan Lainnya

Menurut pemerhati sejarah Palembang, Kms H Andi Syarifuddin yang dikutip dari kompas.com, sebutan pempek sebelumnya bernama kelesan.

"Di masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama," katanya.

Tercatat pada tahun 1916, pempek mulai dijajakan oleh penjual yang berjalan kaki dari kampung ke kampung.

Khususnya di kawasan keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Lantas dari mana nama kelesan?

Ternyata itu sebagai sebutan pembeli pempek kepada penjual kelesan.

"Empek adalah sebutan bagi orang China yang menjajakan kelesan. Para pembeli yang biasa membeli kelesan dan rata-rata anak muda, sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir sini!'," jelas Andi.

Menurut Andi sejarah tentang pempek ini, tercatat di buku berjudul "Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang" yang ditulis oleh M Akib, RHM.

Kini, pempek bukan saja terkenal di Indonesia.

Negara Gingseng Korea rupanya sudah mulai mencoba pempek.

Tak sedikit youtuber di Korea bahkan menciptakan konten khusus untuk mereview makanan khas kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera ini.

Review Pempek Oleh Orang Korea

1. Hyun Ko

Salah satu orang korea Hyun Ko, diperkenalkan pempek oleh Kevin yang merupakan orang Indonesia asli bahkan asal Palembang yang tinggal di Korea.

Kevin menuliskan dalam keterangan akun youtube channelnya "CHANGTHEKEVIN"

Jika review dia kali ini berdasarkan request dari para netizen.

"Halo semuanya kembali lagi bersama KEVIN asal Palembang, Indonesia. Kebetulan aku kan orang Palembang, nah di video ini, aku mau cobain PEMPEK ke orang Korea yang belum pernah sama sekali ataupun melihat PEMPEK, jadi tunggu apa lagi?" tulisnya.

"Ga hanya itu aku ada yang namanya "Netizen Request" jadi disini aku akan pergi ketempat atau makan makanan yang di request sama netizen, nah kalo ada request langsung aja tulis dicomment di bawah ya,"  tambah Kevin di sela percakapan Kevin dan Hyun Ko juga sembari bercanda.

Dalam video saat Kevin menjelaskan tentang bumbu kuah yang dimakan bersama pempek bernama "cuko" Hyun Ko membalas dengan kata bahasa Korea "jugo" yang memiliki arti "die" dalam bahasa Inggris, atau mati dalam bahasa Indonesia. 

Dengan bercanda Hyun Ko mengatakan "jadi yang makan ini (pempek) dengan 'jugo' maka akan mati."

Kevin yang tertawa dengan kalimat Hyun Ko menambahkan jika Hyun Ko nanti mencoba pempek dan rasanya lezat, Hyun Ko harus berkata "Enak Nian".

Selain Hyun Ko, ternyata masih ada lagi youtuber lain yang merasakan sensasi kenikmatan pempek.

2. Hari Jisun

Perempuan Korea ini sangat fasih berbahasa Indonesia, dalam video yang ia posting.

Hari Jisun mengatakan rasa pempek sangat cocok dengan lidahnya. "Cocok banget dengan lidahku". 

Kemudian setelah ia mencoba pempek kapal selam, Hari Jisun berkatak: "Pempek saya suka karena teksturnya lembut, enak-enak. aku akan terus-terus makan pempek".

Yuk Follow Instagram Sriwijaya Post

Yuk Subscribe Youtube Sriwijaya Post

Yuk Like Fanspage Facebook Sriwijaya Post

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved