Perjuangan Riski Warga Talang Kelapa Banyuasin Lepaskan Diri dari Penyekapan, Disiksa Pakai Balok

Riski berhasil meloloskan diri dari penyekepan yang ia terima dari tiga pria. Ia sempat dipukul pakai balok hingga babak belur.

Editor: Refly Permana
handout
Kapolsek Talang Kelapa Kompol Masnoni saat menginterogasi ketiga tersangka yang diamankan, Kamis (8/1/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang warga Jalan PU Sawmil Dusun I Talang Kelapa Banyuasin, Riski, disekap oleh tiga pria di awal Desember silam. Meski sempat babak belur, Riski berhasil meloloskan diri dan membuat laporan ke polisi.

Selang hampir satu bulan kemudian, Polsek Talang Kelapa Banyuasin berhasil mengamankan tiga pria yang diduga sudah menyekap dan menyiksa Riski. Diketahui, alasan ketiganya melakukan hal keji tersebut lantaran kesal setelah Riski dianggap membuat salah satu keluarga mereka ditangkap polisi.

Mantan Kembang Desa Disekap Juru Masak Bertahun-tahun, Warga Kaget, Dikira Masih Kerja di Luar Kota

Hal tersebut terungkap dari keterangan ketiga pelaku saat diinterogasi oleh Kapolsek Talang Kelapa, Kompol Masnoni, Rabu (8/1/2020).

Ketiga tersangka diketahui bernama Hermansyah (32) warga Jalan Sungai Penjemuran HKTI Talang Kelapa Banyuasin, Ismail (46) warga Jalan A Ghopar Perum Delima Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, dan Hendra (36) warga Jalan PU Sawmil Dusun 1 Talang Kelapa Banyuasin.

Kejadian bermula ketika korban yang saat itu melintas di Jalan Talang Kelapa Banyuasin Sabtu (7/12/2019) pukul 22.30 lalu, langsung mereka culik dan dibawa ke salah satu rumah kosong yang ada di kawasan Talang Keramat Banyuasin.

Dua Wanita Asal Sulut Disekap di Batam,Dijanjikan Jadi TKI Lewat Facebook Namun Begini Nasib Mereka

Semalaman, korban Riski dipukuli dan disiksa ketiga tersangka.

Dengan tangan terikat, korban dipukuli pakai balok hingga babak belur.

Hingga pagi, korban yang merasa nyawanya di ujung tanduk berupaya untuk melarikan diri.

"Rencana, korban mau kamu karungi.

Tetapi, saat kami kembali lagi ternyata korban sudah kabur," ujar Hermansyah saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Kamis (8/1/2020).

Ketiga tersangka yang baru kembali, melihat di dalam rumah kosong tempat korban disekap telah tidak ada.

Ketiganya berupaya mencari korban, namun tidak ditemukan.

Sehingga, ketiga tersangka hanya mengambil motor yang ditinggal sempat dibawa tersangka Hermansyah berkeliling.

Motor korban yang dibawa Herman akhirnya dijual.

Uangnya, mereka gunakan untuk membeli sabu.

Perampok Sekap Security dan Karyawan Pengadilan Agama Muaraenim, Ambil Uang dalam Brankas

"Kami kesal, karena ada keluarga kami yang ditangkap polisi. Kami merasa dia inilah yang menginfokan ke polisi, sampai dia ditangkap. Makanya, kami culik dia dan kami siksa," ujar Herman.

Menurutnya, Ismail dan Hendra juga ikut menculik korban.

Ia bersama keduanya yang merencanakan penculikan dan menyiksa korban. Hendra dan Ismail juga ikut memukuli korban hingga babak belur.

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Masnoni menuturkan, korban yang berhasil kabur dari sekapan ketiga tersangka langsung melapor ke Polsek.

Dari laporan korban, dilakukan penyelidikan terhadap para pelaku.

"Motor korban belum ditemukan, karena dijual ketiganya dan uangnya untuk membeli sabu. Ketiganya saat di tes urine, semuanya positif menggunakan narkoba jenis sabu," ujarnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved