Berita Palembang
Kapolda Sumsel Perintahkan Tindak Tegas Perusuh di Malam Tahun Baru 2020, Hilangkah Istilah 'Tujah'
"Percuma anggota polisi dibekali senjata bila itu tidak dipergunakan untuk membuat rasa aman bagi masyarakat," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Wid
Kapolda Sumsel Perintahkan Tindak Tegas Perusuh di Malam Tahun Baru 2020, Hilangkah Istilah 'Tujah'
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas siapa pun yang akan membuat kerusuhan di malam tahun baru 2020 mendatang.
Hal itu ditegaskan Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto menjawab pertanyaan Kepala Newsroom Sripo-Tribun Hj L Weny Ramdiastuti mengenai kebiasaan membawa sajam sebagian warga dan pelaksanaan malam tahun baru.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto didampingi sejumlah perwira berkunjung ke Graha Tribun, Jumat (27/12/2019).
Pergantian malam tahun baru, menurut jenderal bintang dua ini harus digunakan dengan kegiatan yang bermanfaat.
• Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto Berkunjung ke Graha Tribun di Palembang
• Seorang Ayah Tujah Dada Putranya Hingga Tewas Gara-gara tak Mau Belajar
Boleh mengadakan kegiatan di malam tahun baru, akan tetapi sebaiknya tidak berkeliling.
Lebih baik mengadakan kegiatan di rumah atau lingkungan tempat tinggal.
"Kalau ada yang buat rusuh, saya sudah perintahkan tindak tegas.
Percuma anggota polisi dibekali senjata bila itu tidak dipergunakan untuk membuat rasa aman bagi masyarakat," ujar Priyo Widyanto.
Kapolda juga mengharapkan, kebiasaan membawa senjata tajam di pinggang dan "tujah" harus dapat dihilangkan.
Karena, itu kebiasaan buruk yang juga membuat nama Palembang dan Sumsel juga dikenal buruk.
Kebiasaan membawa sajam di pinggang, membawa dampak buruk.
• Kapolda Sumsel : Satpam Benar- benar Dapat Membantu Terciptanya Situasi Kamtibmas
Tindakan kriminal yang terbilang cukup tinggi di Sumsel, kerap kali identik dengan menggunakan senjata tajam.
Dari itulah, peraih penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama ini terus berupaya untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat membawa sajam di pinggang.
Dengan program safari Jumat, safari subuh dan program-program lainnya yang digalakkan jenderal bintang dua ini, bisa memberikan pengertian kepada tokoh-tokoh yang ada di masyarakat untuk tidak lagi membawa sajam di pinggang ketika keluar rumah.
"Saya prihatin, hanya untuk mengambil motor atau barang lainnya, sampai ada korban jiwa.
Harusnya, hanya mengambil jangan sampai melukai apalagi membunuh. Itu karena kebiasaan tadi, membawa sajam di pinggang," ujarnya.
Priyo mengharapkan, peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan menghilangkan kebiasaan buruk membawa sajam di pinggang.
Karena, polisi sebagai penegak hukum tidak bisa melakukannya sendiri meski upaya juga sudah dilakukan.
Untuk menyadarkan masyarakat yang memiliki kebiasaan membawa sajam di pinggang, harusnya tidak perlu dilakukan tindakan tegas.
Akan tetapi dengan peran serta masyarakat meningkatkan kesadaran di lingkungannya juga sebagai langkah untuk menghilangkan kebiasaan membawa sajam di pinggang dan istilah "tujah".
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/kapolda-sumsel-irjen-pol-priyo-widyanto-di-graha-tribun.jpg)