KONI Sumsel Dililit Utang
Tagihan JSC ke KONI Sumsel Mencapai Rp 9 Miliar, Ini Kata Pelatih Loncat Indah
Konflik KONI Sumsel dan JSC terkait masalah tunggakan kembali terjadi, selum setahun komflik serupa terjadi pada awal Januari 2019 lalu
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Tagihan JSC ke KONI Sumsel Mencapai Rp 9 Miliar, Ini Kata Pelatih Loncat Indah
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Konflik KONI Sumsel dan JSC terkait masalah tunggakan kembali terjadi, belum setahun komflik serupa terjadi pada awal Januari 2019 lalu. Bahkan Pengelola kompleks olahraga Jakabaring Sport City, Palembang, menggembok sejumlah venue yang biasa digunakan atlet Sumatera Selatan, karena KONI Sumsel tidak membayar biaya sewa sepanjang 2018.
Akhir 2019 kini kembali terjadi kali ini tagihan yang harus dibayar KONI Sumsel ke JSC mencapai Rp 6 Miliar lebih. Sedangkan awal Januari 2019 lalu mencapai Rp 9 miliar atas penggunaan venue olahraga atlet-atlet binaan KONI Sumsel sepanjang tahun 2018, akhirnya pangkas hanya menjadi Rp 1 miliar.
Meyikapi polemik tunggakan yang terjadi antara KONI Sumsel dan JSC tersebut, pelatih loncat indah Sumsel Meirizal Usra berharap pihak KONI Sumsel dan Pemprov dan segera menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak JSC sehingga tidak berdampak terhadap para atlet yang membutuhkan tempat latihan.
"Kalau kami atlet dan pelatih tahunya latihan saja, karena kita membawa nama Sumsel," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini JSC sudah memberikan keluwesan untuk para atlet yang dibawah naungan KONI Sumsel latihan.
"Kalau masalah sewa dan tempat latihan, kami para pelatih dan atlet tidak mengetahui. Karena tugas kita sebagai pelatih dan atlet mengejar prestasi serta harus memiliki tempat latihan," ujarnya.
• Direktur Operasional PT JSC Klarifikasi Tagihan JSC ke KONI Sumsel, Bukan Rp 9 M tapi Rp 6 M Lebih
• BREAKING NEWS: Dapat Kabar Tagihan Rp 9 Miliar, Ketum KONI Sumsel Terpilih Kaget
Meirizal berharap, dengan adanya tagihan yang masuk ke KONI Sumsel semoga pihak terkait seperti KONI Sumsel dan Pemprov dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak JSC.
"Apabila tidak cepat terselesaikan maka otomatis akan berdampak terhadap para atlet yang membutuhkan tempat latihan," kata Meirizal yang juga Kabid Diktar KONI Sumsel.
Sementara itu, Direktur Operasional PT JSC, Bambang Supriyanto mengatakan, untuk tagihan sewa atlet KONI Sumsel itu angkanya bukan Rp 9 M, tapi 6 miliar lebih sedikit.
"Itu atlet KONI Sumsel yang berlatih menggunakan fasilitas di seluruh JSC dari Januari hingga Desember 2019," katanya.
Menurut Bambang, jumlah angka tagihan yang disampaikan ke KONI Provinsi Sumsel ini telah sesuai dengan jumlah pemakaian yang digunakan atlet cabor binaan KONI Sumsel.
"Tagihan ini berdasarkan data atlet cabor-cabor KONI yang latihan," kata Bambang.
Bambang yang mengaku tengah di dalam perjalanan belum menjelaskan rincian.