Terungkap Saksi Sejarah Tercetusnya Hari Ibu Setiap 22 Desember, Ternyata 3 Wanita Ini Pencetusnya

91 tahun berlalu, ternyata inilah tokoh-tokoh yang menginspirasi Hari Ibu dirayakan setiap tahunnya.

Doc Kompas.com
Terungkap Saksi Sejarah Tercetusnya Hari Ibu Setiap 22 Desember, Ternyata 3 Wanita Ini Pencetusnya 

Terungkap Saksi Sejarah Tercetusnya Hari Ibu Setiap 22 Desember, Ternyata 3 Wanita Ini Pencetusnya

SRIPOKU.COM - Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu, rupanya hal itu berawal dari Kongres Perempuan 1 di tahun 1928.

91 tahun berlalu, ternyata inilah tokoh-tokoh yang menginspirasi Hari Ibu dirayakan setiap tahunnya.

Awalnya, peringatan Hari Ibu bermula dari diadakannya Kongres Perempuan I yang dilaksanakan pada 22 Desember 1928, 91 tahun lalu.

Kongres Perempuan I ini diikuti oleh 600 orang dan melibatkan sekiranya 30 organisasi.

Isu yang diangkat pada Kongres Perempuan ini adalah pendidikan perempuan bagi anak gadis, perkawinan anak-anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian sewenang-wenang.

Kongres Perempuan ini juga membahas serta memperjuangkan peran wanita bukan hanya sebagai istri.

Hari Ibu ditetapkan sebagai Hari Nasional pada 16 Desember 1959 lalu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Ada beberapa organisasi dan tokoh penting yang terlibat dalam Kongres Perempuan 1928 tersebut.

 

Beberapa organisasi yang terlibat diantaranya adalah Wanita Oetomo, Aisyiyah, Poetri Indonesia, Wanita Katholik, Wanita Moeljo, dan bagian perempuan dalam Sarekat Islam, Jong Islamieten Bond, dan Wanita Taman Siswa.

Ada juga beberapa tokoh penting dalam Kongres Perempuan I ini, diantaranya Nyi Hajar Dewantara (Wanita Taman Siswa), Ny. Soekonto (Wanita Oetomo, dan Sujatin Kartowijono (Poetri Indonesia).

Dilansir dari kompas.com, berikut ini adalah profil dari tiga tokoh perempuan dalam Kongres Perempuan I.

Ki Hajar Dewantara dan Nyi Hajar Dewantara (intisari.grid.id)
Ki Hajar Dewantara dan Nyi Hajar Dewantara (intisari.grid.id) ()

Nyai Hajar Dewantara 
Salah satu dari tiga tokoh perempuan dalam Kongres Perempuan I adalah Nyi Hajar Dewantara.

Dalam Kongres Perempuan, Nyi Hajar Dewantara mewakili organisasi Wanita Taman Siswa.

Nyi Hajar Dewantara lahir pada 14 September 1890 dengan nama Raden Ajeng (R.A) Sutartina.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved