Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram

Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Youtube.com
Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram 

Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram

SRIPOKU.COM -Teringat dengan satu pribahasa “Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah.

Pasti ungkapan dalam pribahasa tersebu sudah tidak asing lagi di telinga.

Yang mana pribahasa tersebut memiliki arti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orangtua itu memiliki batasan. 

Dalam pribahasa tersebut disebutkan “kasih sayang anak sepanjang galah” yang mana berarti kasih sayang seorang anak memiliki betasan, akan tetapi mengapa di era sekarang banyak sekali anak yang sering membentak ibu mereka, menjadikan ibu mereka seperti pembantu, dan bahkan tidak segan-segan mereka memukul ibu mereka. 

Apa mereka tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap ibu mereka yang telah mengandung mereka selama kurang lebih 9 (sembilan) bulan, dengan taruhan nyawa ibu mereka berjuang untuk melahirkan mereka disertai dengan tetesan air mata kebahagiaan. Sebagaimana firman ALLAH dibawah ini:

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)

Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir VII/280)

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Bacaan Doa Hari Ibu Dalam Islam, Kumpulan Doa Untuk Ibu Cocok Untuk Peringati Hari Ibu 22 Desember

Berikut cerita haru perjuangan serta pengorbanan seorang ibu yang dikisahkan oleh Ustaz Adi Hidayat mengenai sosok ibunya pada penggalan ceramahnya melalui kanal Youtube Ibadah TV.

Kalau mau infaq silahkan terbuka luas tapi dahulukan 5 hal dulu. QS. 2 : 215, Mereka bertanya apa yang diinfaqkan, katakan kalau mau infaq yang baik-baik. Pada siapa? Orangtua dulu.

Perhatikan dulu, sebagaimana orangtua perhatikan Anda.

Maa syaa Allah, waktu kecil itu bahkan sebelum lahir bajunya sudah dicarikan.

Carikan bajunya yang bagus, yang terlihat indah, kadang-kadang sebagian orangtua nyarinya susah,

Jual ini dulu, jual itu dulu, kadang nyangkul untuk memberikan pakaian terbaik.

Masak setelah Anda dewasa punya segalanya, untuk Ramadhan aja belum bisa memberikan sesuatu.

Padahal Anda sudah luarbiasa cukupnya, cobalaha menabung.

Masih inget saya, nabung, saya pulang itu dari pesantren, saya lihat ibu saya itu sedang jemur pakaian.

Setelah ayah meninggal, tahun 1997 itu saya masih ingat waktu saya pulang, senyum saya datang, Maa syaa Allah saya cium tangannya.

Saya kaget, pakaiannya kemana? Kenapa begini?

Pakaiannya tidak layak menurut saya, padahal sebelum saya masuk pesantren pakaiannya bagus-bagus, baik dan sebagainya.

Saya pergi ke dalam saya bongkar pakaiannya gak ada bagus-bagusnya.

Saya tanya kakak saya yang perempuan, ini kenapa pakaiannya begini semua?

Terus saya diem, nangis luarbiasa saat itu.

Saya disampaikan bahwa sudah sejak kita sekolah itu mama diam tidak memberikan apapun, informasi apapun, beliau menjual semua pakaiana terbaiknya, perhiasan terbaiknya, kami gak ada yang tahu sama sekali.

Dia taunya punya uang saku setara dengan yang lainnya.

Ibu saya tanya kawan-kawan yang sudah diatas leting saya berapa uang saku dalam sebulan.

Supaya anaknya mendapatkan uang saku yang sama, gak ada keluhan disitu.

Ternyata baru tahu kalau di rumah makan itu cuma nasi, maaf pagi-pagi mau berangkat cuma pisang goreng, kemudian minum kopi, dia tahan sampe malem, baru dia maka nasi.

150 ribu dalam satu bulan, dalam suasana Maa syaa Allah itu sedang krisis, saya nangis sejadi-jadinya.

Saya minta kepada Allah, saya akan ganti baju ibu saya dengan kain irham untuk haji.

Saya berangkat ke Libya, Maa syaa Allah, disitu saya berdo'a, saya tabung pak.

Saya bayangkan jerih payahnya, darahnya, tangisannya macam-macam, terus saya mendapat uang saku saya masukkan ke celengan, it's okay, it's okay.

Saya do'a ya Allah ya Fattah, ya Fattah, ya Fattah, ibu saya begini begini, beri kesempatan.

Sampai tiba-tiba 2010, saya ditelpon masih inget saya bulan Februari.

Ustaz dapat undangan ustaz untuk nanti berangkat haji, jadi tugas disana, tugas dari pemerintah.

Saya langsung telepon ibu saya InsyaAllah ma kita haji tahun ini 2010.

Ibu saya senyum dari jauh saya rasakan itu, gimana haji darimana biayanya? InsyaAllah bisa saya nabung berapa yang dibutuhkan sekian porsinya 25 juta, saya beli celengan saya berdo'a kepada Allah, setiap dapet uang saya masukkan, masukkan, masukkan.

Ternyata bulan Juli, sepekan sebelumnya mesti kami setorkan, saya buka celengan, begitu dibuka Alhamdulillahhirobil'alamin, butuh berapa duit? 25 juta, saya buka 1 juta.

Do'a lagi, ibu saya merawat saya, ibu saya mengirim saya, ibu saya nengok saya di pesantren, nangis saya minta sama Allah.

Tiba-tiba tiga hari sebelum pendaftaran, dateng orang yang baik menyampaikan, saya ibunya muhajirin biarkan kami nanti yang mengurus segala persiapan daftar, selesai.

Kisah belum berhenti, begitu sudah didaftarkan, telepon lagi, ma Alhamdulillah sudah daftar, kapan ma? bermagkat InsyaAllah 2013, saya 2010, saya bilang berangkat InsyaAllah 2010.

Apa jawab ibu saya? Tidak, kalau memang Allah tetapkan 2013 ya 2013, mama gak mau ngambil hak orang lain.

Saya bilang bukan ngambil hak orang lain, mungkin nanti ada peluang-peluang orang mundur kejadian tertentu, mama bisa masuk disitu, daftar aja Bismillah.

Begitu daftar kita berdo'a lagi, Anda tau apa yang terjadi? Ramadhan saya ingat betul, malam ke-27, kami sedang ada acara di kampus, saya sedang mengisi acara, sedang seminar, ada Dekan dan Rektor dan macem-macem.

Tiba-tiba telepon berbunyi, saya lihat ibu saya, saya langsung panik ke rektor ke macem-macem, ke belakang masjid, saya terima saya langsung nangis, saya bersyukur pada Allah, mama bisa haji katanya, kok bisa saya bilang?, saya cek lagi ternyata tahun itu ada penambahan kuota.

Gak ada nyogok, gak ada macem-macem, gak ada, segalanya itu bersih, nabung, kami diberikan.

Belum selesai, begitu sudah jadi, mau berangkat koper gak dateng-dateng, mama gimana ini kopernya belum ada, jangan-jangan masuk kuota begini, sudah bismillah, ada InsyaAllah.

3 hari sebelum berangkat, 2 hari baru ada koper lebih besar dibandingkan dengan jamaah yang lain 30 kg isinya.

Masuk, kemudian cek kesehatan, orang lain nunggu-nunggu, kita turun dari angkot, begitu turun namanya disebut duluan.

Datang kesitu, cek, sehat semuanya.

Anda tahu apa yang terjadi, begitu sampai di Mekkah, saya ikuti ke maktabnya, saya lihat dari belakang, saya gak pernah panggil.

Maa syaa Allah indah, Maha Suci Allah terkabul saya, saya pakai baju.

Maa syaa Allah saya diamkan turun dari lift, saya lihat, seneng, negitu jalan baru saya ke kota lagi.

Saya katakan Labbaikallahuma Labaik, Labbaikallahuma Labaik, indah gitu,

Kenapa Anda tidak melakukan yang sama, Anda bisa menabung.

Jadi kalau Anda belum bisa membalas jasanya, setidaknya do'akan gitu kan.

Dan Allah akan memberikan keberkahan dalam hidup Anda, Allah akan memberikan keberkahan.

Ya saya kadang-kadang heran ada anak Maa syaa Allah, mobilnya bagus, macem-macem, pake ini, pake itu, ibunya sendiri mengemis gitu kan.

Anda ini gak mikir apa, apa Anda gak bisa berikan walau cuma doa macem-macem.

Ibu Anda meninggal, Anda shodaqoh atas namanya.

Bapak Anda wafat, shodaqoh atas namanya.

Beri mushaf modal 50rb, simpan di masjid, niatkan untuk orang tuanya, tidak harus dikasih foto, niatkan aja gitu kan.

Begitu orang baca pahala mengalir, itu indah itu kan.

Q.S 46:15, ada semua disitu. Jadi, ada kebaikan-kebaikan disitu.

Simak video selengkapnya

Download Lagu Ibu - Azzam, Lagu Terbaik untuk Ibu Paling Haru, Video, Lirik & Chord, Untuk Hari Ibu

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved