Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram
Tangisan Ustaz Adi Hidayat Kisahkan Sosok Ibunya, Berdoa Kelak Pakaian Sederhana Diganti Kain Ihram
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Supaya anaknya mendapatkan uang saku yang sama, gak ada keluhan disitu.
Ternyata baru tahu kalau di rumah makan itu cuma nasi, maaf pagi-pagi mau berangkat cuma pisang goreng, kemudian minum kopi, dia tahan sampe malem, baru dia maka nasi.
150 ribu dalam satu bulan, dalam suasana Maa syaa Allah itu sedang krisis, saya nangis sejadi-jadinya.
Saya minta kepada Allah, saya akan ganti baju ibu saya dengan kain irham untuk haji.
Saya berangkat ke Libya, Maa syaa Allah, disitu saya berdo'a, saya tabung pak.
Saya bayangkan jerih payahnya, darahnya, tangisannya macam-macam, terus saya mendapat uang saku saya masukkan ke celengan, it's okay, it's okay.
Saya do'a ya Allah ya Fattah, ya Fattah, ya Fattah, ibu saya begini begini, beri kesempatan.
Sampai tiba-tiba 2010, saya ditelpon masih inget saya bulan Februari.
Ustaz dapat undangan ustaz untuk nanti berangkat haji, jadi tugas disana, tugas dari pemerintah.
Saya langsung telepon ibu saya InsyaAllah ma kita haji tahun ini 2010.
Ibu saya senyum dari jauh saya rasakan itu, gimana haji darimana biayanya? InsyaAllah bisa saya nabung berapa yang dibutuhkan sekian porsinya 25 juta, saya beli celengan saya berdo'a kepada Allah, setiap dapet uang saya masukkan, masukkan, masukkan.
Ternyata bulan Juli, sepekan sebelumnya mesti kami setorkan, saya buka celengan, begitu dibuka Alhamdulillahhirobil'alamin, butuh berapa duit? 25 juta, saya buka 1 juta.
Do'a lagi, ibu saya merawat saya, ibu saya mengirim saya, ibu saya nengok saya di pesantren, nangis saya minta sama Allah.
Tiba-tiba tiga hari sebelum pendaftaran, dateng orang yang baik menyampaikan, saya ibunya muhajirin biarkan kami nanti yang mengurus segala persiapan daftar, selesai.
Kisah belum berhenti, begitu sudah didaftarkan, telepon lagi, ma Alhamdulillah sudah daftar, kapan ma? bermagkat InsyaAllah 2013, saya 2010, saya bilang berangkat InsyaAllah 2010.