Jangan Takut Tahun Baruan di Pagaralam, Ada 10 Anggota TNI Patroli Bersenjatakan Peluru Bius Harimau
Dampak adanya teror harimau sangat merugikan. Pagaralam yang merupakan daerah tujuan wisata saat ini menurun jumlah kunjungan akibat teror ini.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Konflik anatara Harimau dan Manusia yang terjadi di Kota Pagaralam dan sekitarnya menjadi perhatian khusus Gubernur Sumsel H Herman Deru. Bahkan Gubernur mengajak Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel untuk ikut dalam membahas masalah Harimau ini dengan menggelar Rakor di Kota Pagaralam langsung, Kamis (19/12/2019) malam dirumah Dinas Walikota Pagaralam.
Dampak adanya teror harimau sangat merugikan. Pagaralam yang merupakan daerah tujuan wisata saat ini menurun jumlah kunjungan akibat teror ini.
Hal ini disebabkan wisatawan takut akan teror tersebut.
• Polisi Warning Pembuat Jejak Palsu Telapak Harimau, Hentikan atau Dipenjara
Melihat kondisi ini Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan akan melakukan upaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Pagaralam dan wisatawan yang akan berkunjung ke Pagaralam.
"Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.
TNI akan melakukan patroli rutin.
Nanti akan ada anggota berkelompok paling sedikit 10 orang dibantu petugas kepolisian melakukan patroli," ujarnya
Namun yang menjadi kendala yaitu harimau ini hewan yang dilindungi dan tidak bisa diambil tindakan seperti penembakan.
"Jadi minta bantuan peluru bius untuk melumpuhkan Harimau jika sewaktu-waktu terlihat dikawasan Patroli petugas kita. Karan binatang ini tidak bisa dibunuh karena dilindungi," katanya.