Breaking News

Keluarga Betrand Peto di NTT Bereaksi Terkait Video Ciuman ke Sarwendah, Ruben Onsu Singgung Batasan

Keluarga Betrand Peto di NTT Bereaksi Terkait Video Ciuman ke Sarwendah, Ruben Onsu Singgung Batasan

Editor: Fadhila Rahma
Youtube
Betrand Peto Cium Sarwendah Bertubi-tubi 

Namun kali ini Sarwendah menolak dan menepis tangan Betrand Peto.

Namun kemudian Betrand Peto Protes, "Masa gini doang," ujarnya.

Akhirnya Sarwendah dan Betrand Peto berpelukan.

Pandangan Psikolog

Salah satu psikolog anak, Astrid WEN akhirnya angkat bicara terkait apa yang dilakukan oleh Betrand Peto.

Dikutip dari Kompas.com, Astrid mengatakan ada beberapa kemungkinan sikap Betrand Peto itu timbul karena ketidaksengajaan.

Ia juga tak bisa serta merta mengatakan bahwa sikap Betrand Peto tersebut adalah sebuah kesalahan.

Pasalnya, menilik dari latar belakang masa lalu yang dialami Betrand Peto, ada kemungkinan anak Ruben Onsu ini tidak pernah mendapatkan edukasi seks sejak dini.

Betrand Peto dan Sarwendah
Betrand Peto dan Sarwendah (instagram/sarwendah29)

Bukan edukasi tentang hubungan seks secara harfiah namun perbedaan gender secara mendasar yang harusnya diajarkan sejak usia 1,5 tahun menuju 2 tahun.

“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge.

"Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Menurut Astrid, pendidikan edukasi seks itu harusnya dimulai sejak anak-anak masih berusia golden age dan bukan dimulai saat remaja.

“Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender,” lanjutnya.

Namun dalam kasus seperti Betrand Peto seperti ini, Astrid mengatakan perlu adanya peran kedua orang tua angkat untuk menentukan batasan fisik dan mengajarkan cara pemberian kasih sayang yang benar.

"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran."

"Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya',” papar Astrid.

Artikel ini tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved