Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata Andalan di Palembang

Kawasan bersejarah pada masa Kesultanan Palembang, sejak tahun 1724 sampai tahun 1803.

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/NISYAH
Benteng Kuto Besak Palembang, Minggu (15/12/2019) 

Benteng Kuto Besak (BKB)

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Chairul Nisyah

SRIPOWIKI, PALEMBANG- Benteng Kuto Besak (BKB) merupakan salah satu tempat bersejarah di Kota Palembang.

Benteng Kuto Besak berdiri sejak abad ke-18, dimana awalnya Benteng Kuto Besak, adalah sebuah kompleks keraton yang menjadi pusat kesultanan Palembang.

Sama seperti keraton di Yogyakarta, atau Solo, Benteng Kuto Besak menyimpan banyak sejarah, terutama dimasa kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan Sultan Mahmud Bahauddin yang berkuasa pada tahun 1724 sampai tahun 1803.

Benteng Kuto Besak Palembang
Benteng Kuto Besak Palembang (SRIPOKU.COM/NISYAH)

Sultan Mahmud Bahauddin adalah sosok yang berjasa, beliau membuka jalur perdagangan internasional di wilayah Kesultanan Palembang.

Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak.

Selain itu, Beliau adalah seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara.

Ikon Kota Palembang, Tugu Ikan Belido di Pelataran BKB Palembang

Benteng Kuto Besak berlokasi di daerah 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang.

Benteng tersebut menghadap langsung ke sungai Musi, dan berada di lahan yang terbuka, serta strategis.

Pada malam hari, Benteng Kuto Besak nampak lebih indah dengan hiasan warna warni lampu kota.

Selain itu banyak pedagang pasar malam yang menjajakan dagangannya, di kawasan tersebut.

Kebanyakan yang dijual adalah kuliner lezat, seperti pempek hingga wedang ronde.

Saat ini Benteng Kuto Besak, ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.

Belanda menyebut Kuto Besak sebagai Nieuwe keraton alias keraton baru.

Benteng Kuto Besak berdiri di tanah yang luas, berbentuk persegi panjang menghadap ke Sungai Musi, dengan panjangn 274,32 meter, dan lebar 182,88 meter.

Dikelilingi tembok besar, yang tingginya mencapai 9,14 meter, tebal 2,13 meter, dengan empat kubu (bastion di setiap sudutnya.

Peringatan HUT Korpri Dilaksanakan di BKB Palembang, Asisten III Jadi Pembina Upacara

Selain itu, terdapat sejumlah meriam yang terbuat dari besi dan kuningan.

Benteng Kuto Besak memiliki pelataran yang luas, balai agung, gerbang besar.

Di dalamnya terdapat pula keputren, paseban, ruang tempat menerima tamu, tempat kediaman sultan dan permaisuri.

Di tengah keraton (Benteng Kuto Besak), terdapat kolam dengan perahu, taman, dan pohon buah-buahan.

Di antara keraton Kuto Besak dan keraton Lamo, terdapat jalan menuju mesjid utama kerajaan.

Sejarah Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak mulai dibangun pada tahun 1780, dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa.

Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.

Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun.

Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.

Gerbang Utama, Benteng Kuto Besak
Gerbang Utama, Benteng Kuto Besak (KOMPAS/EDDY HASBY)

Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah.

Posisinya menghadap ke Sungai Musi.

Pada masa itu, Kota Palembang masih dikelilingi oleh anak-anak sungai yang membelah wilayah kota menjadi pulau-pulau.

Benteng Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.

Dipimpin Dandim 0418 Palembang Sebagai Irup , Pemkot Gelar Upacara Bendera Hari Pahlawan Di BKB

Tujuan Wisata di Kota Palembang

Pembangunan dan penataan kawasan di sekitar Plaza Benteng Kuto Besak diproyeksikan akan menjadi tempat hiburan terbuka yang menjual pesona Musi dan bangunan-bangunan bersejarah.

Jika dilihat dari daerah Seberang Ulu atau Jembatan Ampera, pemandangan yang tampak adalah pelataran luas dengan latar belakang deretan pohon palem di halaman Benteng Kuto Besak, dan menara air di Kantor Wali Kota Palembang.

Tembok Benteng Kuto Besak di Kota Palembang
Tembok Benteng Kuto Besak di Kota Palembang (SRIPOKU.COM/NISYAH)

Saat malam hari, suasana Benteng Kuto Besak akan terasa lebih dramatis, cahaya dari deretan lampu-lampu kota menciptkan refleksi cahaya yang berpadu dengan keindahan Benteng Kuto Besak dan Permukaan Sungai Musi yang tepat berada di depannya.

Pemerintah Kota Palembang sendiri, telah memiliki sejumlah rencana pengembangan untuk mendukung Plaza Benteng Kuto Besak sebagai objek wisata.

Benteng Kuto Besak

Dibangun                 : Abad ke-18 pada Masa Kerajaan Palembang

Lokasi                        : Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang

Kode Pos                  : 30113

Provinsi                     : Sumatera Selatan

Panjang Bangunan : 274,32 meter

Lebar Bangunan      : 182,88 meter

Google Maps            : Benteng Kuto Besak (BKB)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved