2014 Terbakar 2019 Terjadi Lagi,Kadis:Rasanya Aneh,Minta Labfor Polda Selidiki Gudang Dinas PTKH OKI
2014 Terbakar, 2019 Terjadi Lagi, Kadis:Rasanya Aneh, Minta Labfor Polda Selidiki Gudang Dinas PTKH OKI
2014 Terbakar, 2019 Terjadi Lagi, Kadis:Rasanya Aneh, Minta Labfor Polda Selidiki Gudang Dinas PTKH OKI
SRIPOKU.COM-Terbakar sejak satu pekan lalu, belum diketahui apa sebab utama kebakaran di Gudang Dinas PTKH OKI belum diketahui, namun Kepala Dinas PTKH OKI heran sehingga menyerahkan penyelidikan kepada Labfor Polda Sumsel.
Sebab menurut Kadis, 2014 Terbakar, 2019 Terjadi Lagi, maka itu, Kadis mengatakan: "Rasanya Aneh",
Artinya sudah dua terbakar dan terjadi dalam rentang waktu 5 tahun. Maka itu, dia Minta Labfor Polda Selidiki Gudang Dinas PTKH OKI.
Setelah diselidiki oleh pihak forensik Polres OKI dan belum menemukan titik terang, kini Polda Sumatera Selatan turun langsung menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan isi gudang.
"Gudang terbakar masih diselidiki oleh pihak laboratorium forensik Polda," tegas Syarifuddin Kepala Dinas KPTH Kabupaten OKI membenarkan perihal tersebut, Minggu (15/12/2019).
Dilanjutkan Syarifuddin masih menjadi tanda tanya besar penyebab terjadinya kebakaran tersebut, karena ini sudah kesekian kalinya gudang dinas pertanian terbakar.
"Kita juga masih tanda tanya besar, di tahun 2014 terbakar lalu ini di 2019 terbakar lagi. Rasanya ini aneh, apa penyebabnya ini apa dari listrik apakah dari bahan-bahan yang tersimpan di dalam gudang," tuturnya.
Menurut Syarifudin bahan kimia yang disimpan oleh pihak Dinas KPTH bukan yang termasuk pemicu api, justru sifatnya pemadam api. Namun, pihaknya tetap meminta pihak forensik untuk menyelidiki.
"Bahan yang tersimpan dalam gudang ini bahan kimia, tapi malah tidak terbakar. Yang kita simpan itu pestisida, justru kalau ada api disiram dengan pestisida apinya menjadi padam,"
"Pemicu kebakaran ini yang masih kita minta selidiki oleh labfor Polda, tolong dicari apa pemicunya ini," jelasnya.
Karena belum adanya kesimpulan dari pihak Polres OKI, maka diserahkan kasus ini ke Laboratorium Forensik Polda Sumsel.
"Dari Polres OKI belum ada kesimpulan, jadi mereka menyerahkan dengan labfor Polda. Apapun keputusannya saya turuti, dan menginginkan hasil terbaik," bebernya.
Syarifudin mengatakan jika pihak forensik sedang mendalami dugaan titik api yang ada di salah satu sudut ruangan, yang menjadi tempat simpanan stok pestisida.
"Menurut mereka titik api difokuskan di salah satu sudut gudang, yang disitu terdapat simpanan stok pestisida untuk brigade pengendalian apabila ada eksplosif hama termasuk alat semprotnya," pungkasnya.