PROFIL Lengkap Bupati Muratara Syarif Hidayat, Asli Kelahiran Desa Terusan Karang Jaya Muratara

Kala itu, sekolah setingkat SMP tersebut masih berafiliasi dengan PGA Muhammadiyah Curup, dan Syarif Hidayat menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1968.

"Karena waktu ini masih berafiliasi, jadi ijazah saya dikeluarkan oleh PGA Muhammadiyah Curup," ujar dia.

Melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas, Syarif Hidayat merantau ke Kota Palembang.

Ia menuntut ilmu di PGA Muhammadiyah Pakjo Palembang dan lulus tahun 1970.

Ia kemudian kuliah di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang dan mendapat gelar Sarjana Muda (D III) Bidang Pendidikan Sosial lulus tahun 1974.

"Tahun 1974 saya lulus D III Unsri, dua tahun kemudian 1976 saya jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)," katanya.

Syarif Hidayat kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 1 (S1) pada jurusan Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang Jawa Timur lulus tahun 1989.

Tak puas di S1, ia melanjutkan ke pascasarjana hingga mendapat gelar Megister Manajemen (MM) di Universitas Bengkulu (UNIB) lulus tahun 2004.

Syarif Hidayat merupakan sosok birokrat yang merintis karir dari bawah dengan penuh kesabaran.

Dalam karirnya, Syarif Hidayat terbilang cukup cemerlang, dengan memulai pengabdiannya sebagai Abdi Negara di Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas.

Lalu ia diamanahkan menjadi Kabag Kepegawaian, Kabag Keuangan di Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Rawas.

Karirnya melejit, ia menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata, hingga Asisten III Pemkab Musi Rawas dalam tahun 2003-2004.

Ia akhirnya menduduki jabatan tertinggi sebagai PNS di Kabupaten Musi Rawas, yakni menjabat Sekretaris Daerah tahun 2004-2005.

Sebelum menjadi Bupati Muratara, Syarif Hidayat merupakan staf khusus Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) selama tiga tahun sejak 2013-2015.

Dengan latar belakang puluhan tahun sebagai birokrat, ia memberanikan diri untuk maju pada Pilkada Muratara tahun 2015.

Syarif Hidayat bersama wakilnya Devi Suhartoni memenangkan kontestasi Pilkada 2015 dengan slogan 'Muratara Bangkit'.

"Bangkit itu dari tidur, duduk, berdiri dan berlari mengejar ketertinggalan. Menuju Muratara yang makmur, aman, cerdas dan bermartabat," katanya.