Atlet Senam SEA Games Asal Kediri Dituding tak Perawan, Dipulangkan Paksa, Kini Menanggung Malu
Atlet Senam SEA Games Asal Kediri Dituding tak Perawan, Dipulangkan Paksa, Kini Menanggung Malu
Dikabarkan Tribunnews sebelumnya, Ita Yulianti menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari pelatih senam Jawa Timur, Indra Sibarani, bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus, sehingga berdampak pada prestasinya yang semakin menurun.
Oleh karenanya, pada akhirnya diputuskan oleh sang pelatih tidak diikutsertakan dalam SEA GAmes 2019.
SA pun digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi dari padanya.
Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun merasa cukup khawatir adanya berita tidak benar (hoaks) yang mengenai hal ini.
Pihaknya sudah langsung mengomunikasikannya dengan Persani.
• Rodrigo Duterte, tidak puas, persiapan SEA Games, Tim Angkat Beban Indonesia Pesan Hotel Sendiri
• Deretan Atlet Indonesia yang Diandalkan di SEA Games 2019, Ginting, Aries Susanti, hingga Egy
Pada akhirnya pun telah dikonfirmasi dari Persani bahwa kepulangan SA hanya karena terkait dengan masalah kondisi prestasinya.
Juga tidak ada sangkut pautnya dengan masalah keperawanan dari peserta, apalagi harus cek keperawanan.
Tim Indonesia ambil bagian pada SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina pada 30 November-1 Desember 2019 (INSTAGRAM.COM/TIMINDONESIAOFFICIAL)
Tanggapan Kemenpora
Sementara itu, Menpora melalui siaran pers menyatakan sikap tegasnya, Jumat (29/11/2019).
"Sesuai dengan Perpres 95 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabang olahraga, bukan di Kemenpora maupun KONI," kata Zainudin Amali.
Menpora juga menyatakan akan menindak tegas jika kasus ini benar terjadi.
"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas," sambung Zainudin.
Sebab, hal ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga tidak ada hubungannya dengan prestasi.
Kemenpora meminta dan mengingatkan agar setiap cabang olah raga tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun.