Breaking News

Penampakan Harimau di Pagaralam, Warga Sebut Nenek Gunung sedang Marah, Pengamat Ungkap Sebabnya

Penampakan Harimau Serang Wisatawan, Warga Sebut Nenek Gunung Marah, Pengamat Ungkap Sebabnya

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Penampakan Harimau di Pagaralam, Warga Sebut Nenek Gunung sedang Marah, Pengamat Ungkap Sebabnya 

Terjadi penyempitan habitat di Gunung Dempo dapat dikatakan semakin parah. Sehingga membatasi ruang gerak Harimau dalam mencari makan, Ia berpendapat demikian karena melihat keberadaan warga yang menyerobot habitat harimau saat membuka lahan dan aktivitas penebangan hutan.

"Warga harus membatasi diri, bahwa yang hidup di sana bukan hanya mereka, tapi ada harimau, rusa, dan satwa-satwa lainnya. Jika memang ingin mengembangkan ekonomi upaya.

Menurut dia, jika harimau ke luar dari habitat dan turun ke permukiman artinya pasokan makanannya sudah berkurang dengan berbagai sebab, namun berkurangnya makanan bisanya disebabkan penyempitan habitat harimau, seperti di Gunung Dempo.

Ia mengingatkan Pemkot Pagaralam agar segera mengambil langkah membendung kerusakan habitat harimau sebagai kawasan yang dilindungi karena masih bagian Taman Nasional Bukit Barisan (TNBB).

Sebab jika kerusakan terus dibiarkan, maka kemungkinan akan lebih banyak harimau turun ke pemukiman lalu timbul konflik dengan manusia.

"Jika sudah timbul konflik maka yang menang jadi arang dan yang kalah jadi abu, artinya sama-sama rugi dan jadi simalakama," tandasnya.

Selain itu, dari sisi regulasi sebenarnya sudah banyak aturan-aturan yang membatasi bahkan melarang menebang hutan di kawasan hutan lindung tersebut, namun kurang seriusnya aplikasi dan pengawasan di tingkat bawah membuat regulasi belum berjalan efektif.

"Bukan hanya harimau, tapi hewan-hewan lain yang menjadi makanan harimau juga harus dijaga habitatnya agar rantai makanan tidak putus," demikian Dr. Yenrizal.

Diduga Terjadi Penebangan Hutan

Petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gunung Dempo, Harmansyah, membenarkan telah menerima laporan tersebut dan sedang mendalaminya.

"Munculnya harimau di Gunung Dempo akhir-akhir ini kemungkinan karena menipisnya sumber makanan di hutan dampak musim kemarau," ujar Harmasnyah.

Menurut dia memang masih ada sebaran populasi harimau di Wilayah Gunung Dempo meskipun belum diketahui pasti jumlahnya, warga setempat sudah mengetahui keberadaannya dan tidak berani mengganggu.

Tetapi meningkatnya aktifitas penebangan hutan di Gunung Dempo diduga juga memicu keluarnya harimau dari habitat mereka karena merasa terusik.

"Harimau itu tidak akan mengganggu jika tidak diganggu, maka kami sangat menentang keras penebangan hutan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan kepada para wisatawan agar berhati-hati saat mengunjungi Gunung Dempo terutama para pendaki, upayakan menggunakan jalur daki yang direkomendasikan masyarakat setempat.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved