Hukum Memotong Kuku dan Mencukur Kumis Sebelum Sholat Jumat, Bacaan Niat, Tata Cara dan Syarat Sah

Hukum Memotong Kuku dan Mencukur Kumis Sebelum Sholat Jumat, Bacaan Niat, Tata Cara dan Syarat Sah

Editor: Hendra Kusuma

Hadis kedua, tentang Motong Kuku di hari Jumat atau Sebelum Sholat Jumat yakni:

من قلم أظافره يوم الجمعة وقي من السوء إلى مثلها

“Barang siapa yang memotong kukunya pada hari Jumat maka dia dilindungi dari kejelekan semisalnya.”

Kedua hadis tersebut dinilai “lemah” oleh Imam Al-Albani. Hadis pertama beliau nyatakan statusnya “dhaif” dan hadis kedua beliau nilai sebagai hadis “palsu“. (Mukhtashar Silsilah Dhaifah, no. 112 dan no. 1816)

Berdasarkan keterangan di atas, para ulama menyimpulkan, tidak ada anjuran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memotong kuku di hari Jumat. Al-Hafizh As-Sakhawi mengatakan,

لم يثبت في كيفيته ولا في تعيين يوم له عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء

“Tidak terdapat riwayat yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tata cara memotong kuku dan hari tertentu untuk memotong kuku.” (Al-Maqasidul Hasanah, hlm. 163)

Di sisi lain, sebagian ulama memberikan kelonggaran dalam menentukan hari memotong kuku. Seseorang disyariatkan untuk memotong kuku kapan pun dia membutuhkan. Hanya saja, tidak boleh dibiarkan sampai melebihi 40 hari. Ini adalah pendapat Imam An-Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar. Dasarnya adalah hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,

وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الإِبْطِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا. وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i)
==

Apa Hukum Sholat Jumat
Allah berfirman dalam Al Quran surah Al Jumuah ayat 9:

یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا نُوۡدِیَ لِلصَّلٰوۃِ مِنۡ یَّوۡمِ الۡجُمُعَۃِ فَاسۡعَوۡا اِلٰی ذِکۡرِ اللّٰہِ وَ ذَرُوا الۡبَیۡعَ ؕ ذٰلِکُمۡ خَیۡرٌ لَّکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, manakala kamu diserukan untuk menunaikan Sholat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, demikianlah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah ayat 9).

Berdasarkan ayat tersebut di atas maka Sholat Jumat wajib bagi kaum lelaki, seluruh masjid-masjid di hari Jumat tampak penuh oleh kaum lelaki yang melaksanakan Sholat Jumat dalam satu kali seminggu ini.

Apa yang kita tangkap dari Sholat Jumat ini, tentunya saja amal ibadah, syiar Islam memperat persaudaraan dan silaturahmi, karena satu minggu sekali akan bertemu dengan sesama saudara kita kaum Muslim.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved