Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif!
Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif!
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Refly Permana
"Beberapa risiko itu mungkin kecil, tapi hal ini dapat berkembang dengan cepat. Pikirkan pengeluaran, kunjungan dokter, obat-obatan, kehilangan waktu sekolah, dan sering kehilangan waktu kerja untuk orang tua yang harus tinggal di rumah dengan anak yang sakit. Dan ini tidak termasuk ketidaknyamanan yang dialami anak," ujar laman tersebut.
Pada anak-anak yang sangat muda, SHS juga meningkatkan risiko masalah yang lebih serius, termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
"Perokok pasif sangat mungkin mengalami penyakit lain, hingga kematian," imbuh ahli.
Tanpa disadari, asap yang dihirup perokok pasif dapat memengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke bagi yang tidak merokok.
• Wishnutama Resmi Pamit dari NET, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tinggalkan Pesan Haru
• Mengenal Pahlawan di Hari Pahlawan, Kala Bung Hatta Jadi Teladan Para Jomblo
• Hamil Tua, Lina Malah Ditinggalkan Suaminya, Fakta Mantan Istri Sule Hamil Duluan, Rizky Febian Syok
Efek Buruk Asap Rokok
Asap tembakau mengandung sekitar 4000 bahan kimia dan lebih dari 50 di antaranya telah dikaitkan dengan kanker.
Menghirup asap rokok dapat berdampak buruk, baik sementara maupun dalam jangka panjang.
Terpajan asap rokok dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan pusing.
Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa jenis bahan kimia, seperti hidrogen sianida (gas yang sangat beracun yang digunakan dalam senjata kimia dan pengendalian hama), benzene yang ditemukan pula di dalam bensin, formaldehida (bahan pengawet yang digunakan untuk membalsem mayat), dan karbon monoksida (gas beracun yang ditemukan di dalam knalpot mobil).
- Pada orang dewasa yang tidak merokok
Senantiasa menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen.
Selain itu, perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung. Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan adanya pengerasan arteri, atau yang disebut dengan aterosklerosis.
Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri.
Pengerasan pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.
- Pada ibu hamil
Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.
- Pada anak-anak