Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Raih Medali di Lomba iGEM Boston Amerika Serikat
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Raih Medali di Lomba iGEM Boston Amerika Serikat
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Raih Medali di Lomba iGEM Boston Amerika Serikat
Iva HD Cs Raih Medali di iGEM Boston AS
SRIPOKU.COM, BOSTON - Lima Mahasiswa dan Mahasiswi dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang yang menjadi duta Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam ajang Lomba International Genetecally Jambore (iGEM) yang digelar pada tanggal 29 Oktober hingga 8 November 2019 di Boston Amerika Serikat, berhasil menorehkan prestasi di kancah International dengan menyabet medali perunggu.
Dalam ajang Lomba International Genetecally Engineered Machine Jambore (iGEM) ini ke lima mahasiwa berprestasi tersebut masing-masing Ratu Tenny Leriva HD, Bella Stevanny, Aulia Ananditia Putri, Vincent Scorsinhi dan Peksi Saphira Miradalita memaparkan hasil penelitian model genetik pendeteksi kanker paru. Dari paparan hasil penelitian dan ide brilian yang menginspirasi dihadapan para juri
iGEM akhirnya kelima mahasiswa dan mahasiswi FK Unsri Palembang ini mendapat apresiasi luar biasa dari dunia International.
Terlebih bagi Pemerintah Provinsi Sumsel, mengingat mereka ini merupakan peserta pertama yang mewakili Pulau Sumatera diajang iGEM yang keberangkatannya dilepas Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Selasa (29/10) lalu menuju Boston AS.
• Detik-detik Jelang SFC Berangkat ke Sidoarjo, Pelatih Kas Hartadi Putuskan Berangkat Terpisah
• Jadi Janda Kaya Raya, Diam-diam Yuni Shara Miliki 2 Bisnis Besar, Wajar 11 Tahun Betah Hidup Sendiri
• Dylan Carr Diberkahi Keajaiban Pasca Kecelakaan Hebat, Dipindah dari ICU hingga Buat Dokter Melongo!
Salah satu peserta iGEM, Ratu Tenny Leriva HD atau yang kesehariannya lebih akrap dipanggil Iva menuturkan, keberhasilan timnya dalam ajang iGEM merupakan salah satu kebanggan karena bisa bersaing dengan peserta dari negara lainnya.
Dimana lanjut Iva dalam kompetisi tersebut timnya yang beranggotakan lima orang dengan kompak bekerjasama dalam merancang, membangun, menguji dan mengukur sebuah sistem rancangan menggunakan bagian biologis dan teknik biologi molekuler standar.
Kompetisi ini menurutnya, menginspirasi inovasi yang bertanggungjawab terhadap biosafety, biosecurity dan public outreach.
“Disini kami memodifikasi bakteri e.Coli untuk membuat alat diagnosis kanker paru-paru non invasif yang dapat mendeteksi early stagenya, kami juga harus melakukan kriteria 'human practice’ dimana kami berinteraksi langsung dengan para ahli pada bidang ini dan tentunya pada masyarakat,” paparnya.
• Video: Sutina PRT Melahirkan dalam Posisi Berdiri Bayinya Langsung Jatuh dan Dimasukan Mesin Cuci
• Sosok Risa Santoso yang Jadi Rektor Termuda di Indonesia, Berparas Cantik dan Smart
• Kronologi Imam Syafei di OKI Curi Elpiji Tiga Kilogram, Manfaatkan Plafon Rumah
Dia menuturkan sebelum ikut dalam ajang iGEM, mereka telah mengadakan sejumlah seminar salah satunya seminar synthetic biologi pertama di Kota Palembang mengenai Kanker Paru-paru,
Dimana seminar itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya kanker paru.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan khususnya di Sumsel. Kemudian untuk mengasah kemampuan akademik serta daya saing mahasiswa Unsri melalui kompetisi biosintetic and research dalam forum internasional. Di samping meningkatkan eksistensi mahasiswa Indonesia khususnya Unsri dan Provinsi Sumsel di tingkat internasional,” pungkasnya.