Penjelasan Ustaz Abdul Somad Mengenai Hukum & Cara Nabi Merayakan Maulid, UAS Beberkan 3 Dalil Ini
Penjelasan Ustaz Abdul Somad Mengenai Hukum & Cara Nabi Merayakan Maulid, UAS Beberkan 3 Dalil Ini
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Penjelasan Ustaz Abdul Somad Mengenai Hukum & Cara Nabi Merayakan Maulid, UAS Beberkan 3 Dalil Ini
SRIPOKU.COM - Penjelasan Ustaz Abdul Somad Mengenai Hukum & Cara Nabi Merayakan Maulid, UAS Beberkan 3 Dalil Ini
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan soal hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
12 Rabiul Awal 1441 Hijriyah yang jatuh pada Sabtu (09/11/2019) menjadi peringaan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Merayakan Maulid Nabi ini masih menjadi polemik bagi sebagian kecil masyarakat.
Pada Maulid Nabi, banyak sekali berbagai macam tradisi untuk merayakan.
Tapi hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, masih menjadi polemik.
Ustaz Abdul Somad atau UAS menjelaskan ada tiga dalil soal merayakan Maulid Nabi.
Ada dua hukum dalam merayakan Maulid Nabi, bid'ah dan bukan bid'ah.
Menurut UAS, seperti dikutip dari channel Youtube Pemuda Hijrah Official yang diunggah pada 20 November 2018, merayakan Maulid Nabi bukanlah bid'ah.
• Hukum Tentang Memperingati Maulid Nabi, Berikut Ini Pendapatnya Ustaz Adi Hidayat (UAH)
• Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap Keutamaan dan Doa serta Waktu Sholat Dhuha yang Paling Baik
• Bacaan dan Kegunaan Doa Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW, Dapat Keselamatan di Dunia dan Akhirat

Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan jika merayakan Maulid Nabi bukan bid'ah dan dilandasi oleh tiga dalil atau hukum.
Dalil yang pertama, Ustaz Abdul Somad menceritakan soal kisah Imam Al Hafiz.
"Kata Imam Al Hafiz Ibnu Hajar Al Askolani, 300 ribu hadits hafal di kepalanya tapi dia membenarkan maulid," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menuturkan, jika Imam Al Hafiz hafal 300.000 hadits pernah mengatakan pada tanggal 10 Muharram Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa.
Pada saat ini, Bani Israil kemudian melaksanakan puasa karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa.