Mengenal Kelompok WANADRI, Mampu Bertahan Hidup di Hutan Belantara, Pernah Latih Kopassus & Paskhas!
Mengenal Kelompok WANADRI, Mampu Bertahan Hidup di Hutan Belantara, Pernah Latih Kopassus & Paskhas!
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Nama WANADRI berasal dari bahasa Sanskerta, wana yang berarti hutan dan adri yang berarti gunung.
WANADRI secara harafiah berarti gunung di tengah-tengah hutan.
•
Tips Menggunakan Medsos Ala Bupati OKU Timur, Kholid: Teknologi Boleh Maju, tapi Tetap Ingat Budaya
•
Wujudkan Hutan Lestari Melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
•
Ekspresi pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, usai memastikan diri merengkuh gelar juara
•
Allahu Akbar Teriak Pratu Suparlan, Kisah Prajurit Kopassus Hadapi 300 Milisi Fretilin Sendirian
Hingga tahun 2013, Anggota Biasa WANADRI yang dilantik melalui Pendidikan Dasar WANADRI telah sebanyak 23 angkatan dengan jumlah lebih-kurang 1000 orang.
Organisasi Wanadri dapat dipandang sebagai suatu “masyarakat Wanadri" adalah organisasi yang memiliki aturan dan norma yang khas, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang senantiasa berlaku dan dihormati oleh anggotanya.
Secara umum, visi Wanadri adalah menjadi sebuah organisasi pendidikan untuk mendidik manusia, khususnya anggotanya, agar mempunyai nilai-nilai yang terkandung dalam Janji dan Hakikat Wanadri.
Tujuannya adalah untuk membentuk seorang manusia yang mandiri, ulet, tabah, Pancasilais sejati, dan percaya pada kekuatan diri sendiri.
Dalam menerapkan tujuannya, terdapat empat kegiatan pokok Wanadri yang meliputi: penjelajahan, pendidikan, integrasi dengan masyarakat, dan perlindungan alam.
Pengembaraan di gunung, hutan rimba yang lebat, jurang yang dalam, tebing terjal, bergulat dengan arus deras, riam dan jeram di sungai, disadari atau tidak, tentu akan memberi pengaruh pada karakter seseorang.
Berbagai rintangan yang dihadapi dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah, tidak mudah putus asa.
Di tengah kebesaran alam, keindahan dan mungkin keganasannya, seorang Wanadri akan menyadari keagungan Tuhan Sang Pencipta.
“Jalan pengembaraan” inilah salah satu cara Wanadri mendidik manusia, khususnya anggota-anggotanya.
Kopassus Belajar dari Wanadri
Ialah Teddy Sutadi Kardin, tukang pisau ini pernah latih Kopassus dan Paskhas.
Lulusan ITB 1976 itu telah aktif di organisasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri sejak 1973.
Pengalamannya sebagai ahli geologi yang biasa hidup berbulan-bulan di dalam hutan kian mengasah kemampuannya di bidang navigasi dan survival.
