Kucuran Dana Rp 7,1 Triliun dari Pihak Swasta untuk Tol Kapal-Betung, Sudah Termasuk Bebas Lahan
ICDX Logistik Berikat bersama PT Waskita Sriwijaya Tol menjalin skema Joint Operation (JO).
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna mempercepat penyelesaian pembangunan Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), ICDX Logistik Berikat bersama PT Waskita Sriwijaya Tol menjalin skema Joint Operation (JO).
Dimana, dana sebesar Rp 7,1 Triliun akan dikucurkan untuk pembangunan tol Kapal Betung seksi II dan seksi III.
Rencananya pengerjaan pembangunan dimulai pada Januari 2020.
Teuku Neta Firdaus, Vice President Business Development ICDX Logistik Berikat menjelaskan penjajakan dan pendalaman kerjasama ini dilakukan sejak lima bulan terakhir.
"Lima bulan ini dipelajari dengan Waskita agar sama-sama klop Rp 7,1 Triliun dari dana investor untuk membangun 68,5 km ruas jalan KapalBetung," katanya saat dijumpai di Palembang, Jumat (1/11/2019).
Dijelaskan Neta, besaran dana tersebut termasuk pula untuk pembebasan lahan perkebunan milik PTPN VII yang terdampak pembangunan ruas jalan tol sepanjang 6 KM dengan nilai Rp 200 Miliar.
Kemudian, juga untuk penggantian pembangunan yang telah dibangun sebelumnya oleh PT Waskita di seksi II.
"Kan secara pembangunan ada yang sudah land clearing, nah juga dibayar oleh pihak kita termasuk bunga konstruksinya sehingga seksi II dan seksi III full pembiayaan dari kami. Kisaran pengantiannya 10 persen," ujarnya.
Menurut Neta, meski secara core bisnis perusahaan bergerak di bidang logistik.
Namun, karena kepedulian untuk membangun Indonesia khususnya Sumatera Selatan, perusahaan komitmen untuk berinvestasi di proyek strategis nasional sesuai dengan arahan dari presiden yang ingin mempercepat dan pemerataan pembangunan infrastruktur.
"Nantinya pengelolaan untuk tol Kapal Betung juga dari kami. Dengan perhitungan jika ini resmi dioperasikan maka secara B to B selama 13 tahun dana investasi bisa kembali.
Namun terlepas dari itu, perusahaan ingin membantu pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Pasalnya, kedepan kucuran dana investasi pada proyek pembangunan infrastruktur oleh perusahaannya bukan hanya ini saja, tetapi begitu juga pembangunan tol di Medan, Bociwi, Indrapura-Kisaran dan lainnya.
Terlebih selama ini, belum ada investor yang terang-terangan terjun mengucurkan pendanaan untuk pembangunan jalan tol khususnya di Indonesia.
"Khususnya untuk di Sumsel prospek pembangunan infrastruktur di sini sangat bagus. Kita komit jika Pemprov Sumsel meminta kami siap bantu proyek lainnya," ujarnya.