Berita Palembang
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Sumsel Senilai Rp 2 T Lebih, Palembang Paling Besar
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Sumsel Senilai Rp 2 T Lebih, Palembang Terbanyak, 71 % Penipuan
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Sumsel Senilai Rp 2 T Lebih, Palembang Terbanyak, 71 % Penipuan
Laporan wartawan Sripoku.com, Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengungkapkan sepuluh tahun terakhir ditemukan transaksi mencurigakan di Provinsi Sumatera Selatan.
Transaksi mencurigakan di Sumsel itu mencapai 7616 transaksi.
Dari total jumlah tersebut nilai transaksi mencurigakan mencapai Rp 2 triliun lebih.
"Kota Palembang paling besar transaksi mencurigakan. Lubuklinggau nomor dua," kata Badaruddin.
Temuan itu diungkapkan Badaruddin saat berkunjung ke kantor Graha Tribun Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara Palembang, Selasa (29/10/2019).
Badaruddin mengatakan, dari ribuan transaksi mencurigakan di Sumsel, mayoritas penipuan berjumlah 2745 transaksi atau 71 persen, korupsi sebesar 8 persen dan kejahatan perbankan mencapai 429 kasus atau 11 persen.

• Pindah ke Bali Pasca Nikah, Ayu Ting Ting Bocorkan Lokasi Pernikahan, Sosok Calon Suami Terungkap
• Pemkot Palembang Bakal Tindak Perusahaan yang Buang Limbahnya ke Saluran Sungai
• Penyanyi Legendaris Ahmad Albar Sudah 15 Tahun tak Pakai HP, Terungkap, Ternyata Ini Alasannya!
• Foto Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin di Kota Palembang, Masih Diburu Pembeli
Sedangkan kasus transaksi mencurigakan untuk terorisme tercatat 11 kasus.
"Secara nasional Sumsel masuk 10 besar atau nomor delapan nasional dan nomor tiga di Sumatera di bawah Medan dan Kepri," kata Badaruddin.
Kiagus Ahmad Badaruddin pulang kampung bersama Ketua Kelompok Humas PPATK M Natsir Kongah dan staf PPATK Andi Prasetio.
Rombongan diterima Sekretaris Redaksi Sriwijaya Post, H Salman Rasyidin, Redaktur Daerah Sriwijaya Post, HM Husin, Redaktur Ekonomi Sriwijaya Post, H Azwir Ahmad, dan tim lainnya.
H Salman Rasyidin membuka pertemuan dengan memperkenalkan secara singkat tentang Harian Umum Sriwijaya Post.
Begitu selesai menjelaskan mengenai Sriwijaya Post, Salman memberikan kesempatan kepada Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin untuk berbicara.
"Saya dikasih tahu ada kegiatan di Palembang. Saya langsung terpikir akan bertemu pempek telok," kata Badaruddin.