VIRAL Bupati di Daerah Ini Protes Gajinya Kecil, Bukan Berpotensi Korupsi, Tapi Harus Korupsi!
VIRAL Bupati Banjarnegara Protes Gaji Kecil, Akui Ini Bukan Berpotensi Korupsi, Tapi Harus Korupsi!
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
VIRAL Bupati Ini Protes Gajinya Kecil, Akui Ini Bukan Berpotensi Korupsi, Tapi Harus Korupsi!
SRIPOKU.COM - VIRAL Bupati Banjarnegara Protes Gaji Kecil, Akui Ini Bukan Berpotensi Korupsi, Tapi Harus Korupsi!
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengunggah slip gajinya yang hanya 5 juta (Rp 5.961.200) di akun resmi milik Pemkab Banjarnegara.
Dia berharap agar Presiden membacanya dan jadi perhatian pemerintah.
Ia mengeluhkan nominal gaji yang ia terima sebagai pejabat tertinggi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurutnya jumlah Rp 5,9 juta per bulan terlampau kecil.
Bupati Banjarnegara menyimpulkan jika gaji kepala daerah kecil, maka tidak hanya berpotensi korupsi, tapi harus korupsi.
Budhi berharap pemerintah pusat menaikkan upahnya, agar ia tidak terpancing menerima uang haram.
• Agenda Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Pejabat Pemprov Sumsel, Senin 28 Oktober 2019
• Reaksi Ricky Harun ke Irwansyah saat Dituduh Gelapkan Dana 2 M, tak Bela Siapapun, Hanya Minta 1 Hal
• Agenda Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Pejabat Pemprov Sumsel, Senin 28 Oktober 2019
• Satu Keluarga Tewas di Lampung Ketika Selfie, Satu Masih Balita, Sempat Diperingatkan Warga
• Handphone Tersimpan di Meja Meledak! Siswi SMU Menjerit Tutupi Muka, Kondisi Matanya Memprihatikan
• Mengenal Sosok Hario, Warga Lubuklinggau Utara yang Tewas Gantung Diri, Ternyata Memang Pendiam
Budhi Sarwono menunjukkan uang tunai serta slip gajinya yang ia terima sebagai Bupati Banjarnegara.
Jumlah upah bersih Budhi tak sampai 6 juta rupiah per bulan.
Menurutnya nominal ini sangat sedikit dan tidak mencukupi.
Budhi kemudian meminta admin akun Instagram Pemkab Banjarnegara untuk mengunggah slip gajinya.
Hal ini dilakukan agar khalayak mengetahui pendapatannya.
Unggahan tersebuit viral dan menjadi bahan perbincangan.
Warganet pun ramai berkomentar, ada yang menilai Budhi sebaiknya juga memperlihatkan nilai tunjangan bulanannya.
Ada pula yang meminta Budhi tak mempersoalkan gaji, mereka mengingatkan niat Budhi saat mencalonkan diri sebagai Bupati, yakni mengabdi untuk masyarakat.
• Tetangga Ungkap Sosok Hacker Asal Sleman yang Retas Perusahaan AS, Tetangga Meninggal Pun Diabaikan
• 24 Jam Lebih Semburan Air Bercampur Batubara Sumur Bor di Mesuji, Wabup Duga Ada Kandungan Metan
• Rayakan Hari Sumpah Pemuda, Tak Disadari Teks Sumpah Pemuda Ternyata Alami Perubahan, Berikut Isinya
Namun, Budhi tak ambil pusing pendapat netizen yang sebagian besar mencibirnya, namun ia berharap tindakannya ini mendapat perhatian pemerintah pusat.
"Saya kira gaji bupati sampe 200 an juta, ternyata jauh dari yang diharapkan, kalau tahu gini saya gak mencalonkan diri," protesnya.
"Ini gak gak lumrah sama sekali, kalau tadinya saya tau gajinya segini jadi bupati, saya gak nyalon, demi Allah saya gak nyalon! Ngertinya saya antara 200-150 juta," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono seperti diberitakan tvOne, 5 Oktober 2019.
Bahkan ia juga menuturkan jika gaji kecil seperti itu berarti kepala daerah bukan hanya berpotensi korupsi, tapi harus korupsi.
Ia juga mengaku jika ia baru mengetahui nominal gaji yang diterima sebagai Bupati.
"Baru tau, pertama kali saya sudah, saya cuma diem aja, cuma saya punya kewajiban, saya harus membangun Banjarnegara," ungkapnya.
"Pasti harus itu, bukan potensi, harus korupsi, lama-lama kan harus mikir," ujarnya.
"Kita punya partai, kita punya tim sukses, kita punya konsituen, semua kan harus dirawat," tambahnya.
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Senin 28 Oktober 2019, Akan Hujan Lokal
• Konten Pornografi Tersebar dari Akun Twitter Miliknya, Wamenag Zainut Tauhid Laporkan 32 Medsos
• Kronologi Tewasnya Warga Palemraya Ogan Ilir, Polisi Masih Mencari Keberadaan Si Sopir
Budhi berharap pada pemerintah agar Bupati tidak menjadi korban dari kasus korupsi.
"Harapan saya kepada pemerintah tolonglah bupati jangan dijadikan korban dengan dikasih umpan yang 5 juta (gaji), disiapkan KPK untuk menangkap ini," kata Budhi Sarwono.
"Apa gak melihat, Bupati kebutuhannya banyak, dipancing-pancing," tuturnya.
Diketahui, Budhi Sarwono menjadi orang nomor satu di Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 2017, ia mengkalim jika keadaan daerahnya ini lebih baik di bawah asuhannya.
• Tetangga Ungkap Sosok Hacker Asal Sleman yang Retas Perusahaan AS, Tetangga Meninggal Pun Diabaikan
• Suku Bunga Terus Turun, Reksa Dana Terproteksi Bisa Jadi Pilihan Investasi
• Satu Keluarga Tewas di Lampung Ketika Selfie, Satu Masih Balita, Sempat Diperingatkan Warga
Jenderal Polisi Ini Dulu Viral, Pernah Beri Uang ke Anggotanya, Kini Siap Gantikan Tito Karnavian
Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Idham Aziz yang kini menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri, dikabarkan akan menduduki posisi Kapolri menggantikanTito Karnavian yang ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri.
Tito baru saja dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Tito Karnavian baru saja dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri diKabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Menurut Tito Karnavian, surat pergantian dirinya sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu sudah dikirim ke DPR pada Rabu (23/11/2019).
Tito Karnavian (Instagram/@titokarnavian_)
"Sudah dikirim hari ini ke DPR," ucap Tito Karnavian di Istana Merdeka.
Tito Karnavian tak menjawab saat ditanya siapa yang akan menggantikannya sebagai Kapolri.
Namun, ia tidak membantah saat dikonfirmasi Kabareskrim Komjen Idham Aziz yang akan menggantikannya sebagai Kapolri.
"Saya dengar gitu," ucapnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan adanya kemungkinan Kapolri Jenderal Tito Karnavianakan mengemban jabatan baru.
Hal ini diungkap Iqbal pasca-mendampingi Tito Karnavian saat bertandang ke Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Ada pun pernyataan itu merujuk pada isu Tito Karnavian akan mengisi posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
Iqbal mengungkapkan, jenderal bintang empat tersebut sempat melakukan pertemuan dengan Jokowi selama sekira satu jam lamanya.
"Jadi tadi saya mendampingi Kapolri. Pertemuannya hampir satu jam ya kira-kira."
"(Terkait alasan ke Istana) Kemungkinan ada penempatan jabatan baru," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
• 24 Jam Lebih Semburan Air Bercampur Batubara Sumur Bor di Mesuji, Wabup Duga Ada Kandungan Metan
• Kronologi Tewasnya Warga Palemraya Ogan Ilir, Polisi Masih Mencari Keberadaan Si Sopir
• Tetangga Ungkap Sosok Hacker Asal Sleman yang Retas Perusahaan AS, Tetangga Meninggal Pun Diabaikan
Diketahui, Komjen Pol Idham Aziz dulunya sempat viral di media sosial dan menuai banyak pujian. Ketika itu Komjen Idhan Aziz menjabat sebagai Kapolda Metero Jaya.
Pasalnya, dalam video tersebut terekam suasana tegang saat apel di lingkungan kepolisian.
Sejumlah aparat polisi tampak berbaris rapi. Mengenakan seragam lengkap, para anggota Kepolisian Republik Indonesia ini pun terlihat tegap.
Tak berselang lama setelahnya tampak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Idham Azis menghampiri sejumlah anak buahnya itu.
Idham tampak menyalami satu persatu anggota kepolisian yang berbaris di depannya.
Tak disangka, hal mengejutkan terjadi saat Kapolda Idham hampir sampai di ujung barisan.
Ia tampak menghampiri seorang anggota kepolisian yang mengenakan seragam lusuh.
Berbeda dari sejumlah anggota di sebelahnya, seragam yang dikenakan aparat kepolisian ini tampak sudah berubah warna karena terlalu lama dipakai.
Mengetahui hal tersebut, Kapolda Idham kemudian merogoh dompet yang ada di saku celananya.
Ia memberikan sejumlah uang pada aparat kepolisian itu.
Tak diketahui secara pasti berapa jumlah yang diberikan Kapolda Idham.
Pun tak diketahui kapan video itu direkam.
Meski begitu, video berdurasi kurang dari satu menit ini sukses memancing perdebatan di kalangan netizen.
Banyak yang mengatakan tindakan Kapolda ini adalah pencitraan.
Namun ada pula yang membela dengan memberi pujian pada Idham.
"Jangan bilang pencitraan yaaa,,,,itu tulus sbagai seorang atasan kpada bawahannya,,
cermin bagi pemimpin yg lain dan bagi kita semua,,," kata Pandawa Lima.
"Salut jendral gak banyak omong tegas wibawa bangga lihatnya.," komentar Andi Sulistiana.
"Pemimpin yg patut di contoh..," terang Harieswan Sapran. (Berbagai Sumber)