Berita Palembang

Tips Atasi Gigitan Ular yang Benar dari Dbratstyle Komunitas Pecinta Hewan

Komunitas pecinta hewan prihatin dan turut berduka atas meninggalnya sejumlah orang dan pencinta hewan meninggal karena dipatuk ular.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL.COM/HARTATI
Komunitas pecinta hewan Dbratstyle memamerkan hewan peliharaan mereka. Umumnya hewan ini bukan jenis berbisa dan hasil ternak sendiri bukan ditangkap dari alam liar sehingga lebih jinak. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Komunitas pecinta hewan prihatin dan turut berduka atas meninggalnya sejumlah orang dan pencinta hewan meninggal karena dipatuk ular.

Rafiq, Ketua Dbratstyle komunitas pecinta hewan mengatakan sebelum memelihara hewan harus tahu dulu dari mana asal usul hewan itu. Jangan asal pelihara saja apabila sebagai ajang pamer kehebatan untuk tontonan.

Hewan yang dipelihara pecinta hewan biasanya hewan hasil budidaya sendiri sehingga lebih jinak karena sudah bisa berinteraksi dengan manusia karena sudah lama dipelihara.

Meski begitu harus tetap waspada karena hewan tetaplah hewan yang juga punya insting hewan buas dan liar.

"Hewan liar di alam bebas dan hewan yang biasa dipelihara diajak bermain jelas beda kebiasaanya jadi jangan disamakan," ujarnya, Senin (28/10/2019).

Rafiq juga meminta pada masyarakat agar jangan sok tahu dengan hewan. Dia dan anggota komunitasnya kerap menjumpai masyarakat yang datang melihat hewan peliharaan yang mereka pamerkan sok tahu dan sok pintar.

Misalnya saja dengan memegang hewan yang dipajang asal-asalan atau sok menggurui cara memperlakukan hewan. Padahal yang mereka katakan salah.

"Memang hewan juga harus ada takniknya. Jangan asal pegang saja. Perlakuan mereka secara lembut dan baik sebab sama juga seperti manusia. Kalau kita juga dipegang leher dan kuat pasti marah begitu juga hewan, kalau sakit marah dan akan melindungi dirinya," jelasnya.

Hewan yang dipelihara pecinta hewan juga umumnya hewan jinak yang tidak berbisa. Kalau pun.

Hewan berbisa mematikan interaksinya akan jarang dan sangat hati-hati.

Air Sungai Lematang di Tanah Abang Kabupaten PALI Diduga Tercemar, Bau dan Gata-Gatal Usai Mandi

Pelajar SMA di OKI Ini Dapat Penghargaan, Harumkan Nama Bangsa di Lomba Penelitian Internasional

Pemuda Pelopor di OKU Terima Penghargaan di Hari Peringatan Sumpah Pemuda ke-91

Disarankan bagi pecinta hewan buas dan mematikan untuk memiliki serum anti bisa ular atau tahu rumah sakit mama yang memiliki serum ini sebab tidak semua rumah memilikinya.

Jenis reptil atau ular khususnya biasanya jenis Sanca yang lebih banyak dipelihara karena cukup jinak dan tidak berbisa. Jika ada cobra itu biasanya hewan yang diselamatkan dari alam liar atau hewan yang didapat warga dan disiksa jadi daripada mati maka diselamatkan pecinta hewan.

Jika terlanjur didigit ular berbisa maka yang harus dilakukan yakni segera mendapat pertolongan media profesional ke rumah sakit terdekat.

Selama belum mendapat pertolongan medis, korban digigit ular harus ditangani dengan benar. Bagian tubuh yang digigit ular harus diberi gips atau penyanggah dan diikat. Tujuannya agar jangan terlalu banyak bergerak sebab raeksi racun akan langsung menyerang otak.

Sejumlah tips yang beredar jika abgian tubuh yang dipatuk ular diikat agar bisa tidak menyebar itu salah besar. Sebab bagian ujung tubuh yang ikat itu bisa busuk dan harus diamputasi kalau diikat simpul mati.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved