Berita Palembang
ACT Sumsel Salurkan 1 Ton Beras ke Ponpes Yatim Dhuafa Al Umar di Talang Seleman Ogan Ilir
Walau dalam keterbatasan fasilitas serta kurangnya ketersediaan pangan, para santri tidak patah semangat dalam menuntut ilmu.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Cukup banyak santri di berbagai pelosok negeri yang kehidupannya masih memprihatinkan.
Mereka menuntut ilmu walau dengan fasilitas pendidikan yang terbatas. Tidak jarang pula, mereka terkendala masalah ketersediaan pangan.
Walau dalam keterbatasan fasilitas serta kurangnya ketersediaan pangan, para santri tidak patah semangat dalam menuntut ilmu.
Kondisi ini terlihat di Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Al Umar, Talang Seleman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Bahkan para santri sering kekurangan pangan karena keterbatasan dana.
Berdiri sejak 2,5 tahun yang lalu, Ponpes ini mengandalkan kedermawanan para donatur dalam proses pembangunan Ponpes.
Pada awal berdiri, bangunan hanya berupa 4 ruangan dan 1 masjid untuk menampung para santri sebanyak 87 anak yatim dhuafa.
Ketua Ponpes Yatim Dhuafa Al Umar Ustaz Hartono mengatakan masih banyak kondisi pesantren memprihatinkan di berbagai penjuru negeri namun santri harus tetap menuntut ilmu walau dengan kondisi pangan seadanya.
"Anak-anak Santri inilah yang akan bersaksi di akhirat dan akan menarik kita ke surga kelak",ujarnya, Senin (28/10/2019).
Keputusan untuk menggratiskan biaya kadang menjadi pilihan sulit bagi pengelola pesantren.
• Tips Atasi Gigitan Ular yang Benar dari Dbratstyle Komunitas Pecinta Hewan
• Air Sungai Lematang di Tanah Abang Kabupaten PALI Diduga Tercemar, Bau dan Gata-Gatal Usai Mandi
• Pelajar SMA di OKI Ini Dapat Penghargaan, Harumkan Nama Bangsa di Lomba Penelitian Internasional
Namun, tidak mungkin pula dibebankan kepada santri yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, terutama kepada lapisan masyarakat miskin yang ingin teguh menjadi pewaris nabi ataupun bagi yang tidak mampu bersaing biaya dengan sekolah formal modern.
Selain itu, sebagian besar para santri merupakan anak-anak yatim dhuafa.
Di tengah ketekunan para santri yang kerap tak tercukupi oleh bahan pangan utama di pondok pesantrennya, ACT Sumsel menggulirkan program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI).
Program ini menyediakan kebutuhan beras bagi pesantren-pesantren yang paling membutuhkan di berbagai pelosok negeri.
Pesantren yang dibina Ustaz Hartono ini merupakan salah satu pesantren yang menjadi target implementasi perdana program BERISI ACT Sumsel. ACT memberikan satu ton beras kepada Pesantren Yatim Dhuafa Al Umar, Talang Seleman, Ogan Ilir, Sumsel.
Ustadz Hartono bersyukur atas kehadiran ACT dan bantuan beras tersebut.