KNKT Ungkap 9 Faktor Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610 yang Menewaskan 189 Penumpang & Awak Pesawat
KNKT Ungkap 9 Faktor Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610 yang Menewaskan 189 Penumpang & Awak Pesawat
KNKT Ungkap 9 Faktor Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610 yang Menewaskan 189 Penumpang & Awak Pesawat
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Penyebab kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT610 akhirnya terungkap.
Ada sembilan faktor yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT610 yang menewaskan 189 penumpang dan awak pesawat itu.
Penyebab kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT610 itu diungkap Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan.
KNKT Kementerian Perhubungan merilis laporan akhir (Final Report) investigasi kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT610, Jumat (25/10/2019).
Dalam laporan tersebut, KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan yang menewaskan 189 penumpang dan awak pesawat itu, yang secara garis besar adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.
• Ayu Ting Ting Bocorkan Lokasi Pernikahannya, Ivan Gunawan Berikan Jawaban Mengejutkan di Ranjang!
• Gagal Dinikahi Raffi Ahmad, Artis Ini Berjodoh sama Pengusaha Tambang, Jumlah Anaknya Bikin Melongo!
• Kabar Perselingkuhan Krisdayanti Terlanjur Diungkap Raul Lemos, Ex Anang Pasrah Dibilang Begini
Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot, beserta distraksi dalam kokpit.
KNKT berdasar bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, menyimpulkan bahwa kopilot tidak familiar dengan prosedur, walau telah ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.
Saat B737 MAX 8 mengalami kendala pembacaan kecepatan di udara setelah takeoff, kapten pilot harus meminta kopilot dua kali untuk melakukan checklist, dan butuh waktu empat menit untuk mencari prosedur yang dibutuhkan dalam buku manual pesawat.
Selain itu, faktor teknis yang terungkap adalah sensor penting yang salah dikalibrasi oleh bengkel pesawat di Florida.
Padahal, sensor tersebut tergolong penting, karena memberikan data kepada sistem anti-stall B737 MAX (MCAS).
Sensor tersebut juga menurut KNKT terindikasi kuat tidak diuji coba dulu sebelum dipasang oleh staf mekanik Lion Air.
• Lagu Baru Tembus Trending Youtube, Agnez Mo Sindir Haters Lewat Lagu Wanna Be Loved? Ini Maknanya!
• Posisi Duduk Presiden Jokowi Jadi Sorotan, Sejumlah Artis Ikut-ikutan Menirukan, Ini Posisinya!
• Bukan AHY, Ternyata Sosok Pria yang Dulunya Penjual Kambing Ini Dampingi Prabowo di Kemenhan RI!
Kru mekanik juga tidak bisa mengidentifikasi masalah karena salah satu fitur safety pesawat, yakni peringatan AOA Disagree (indikator yang menunjukkan perbedaan angle of attack), tidak diaktifkan secara tepat saat pengembangan B737 MAX oleh Boeing Rekomendasi KNKT juga membuat rekomendasi berdasar temuannya dalam investigasi Lion Air JT610.
Rekomendasi itu termasuk meminta Boeing mendesain ulang sistem anti-stall di B737 MAX, yang dikenal dengan MCAS.
Sistem itu secara otomatis akan mendorong hidung pesawat turun, meski pesawat terbang dalam mode manual (bukan autopilot), sehingga pilot kehilangan kontrol sepenuhnya.