Siswa SMK ini Ciptakan Inovasi Alat Deteksi Dini Longsor
Untuk mendeteksi dini longsor, para siswa di SMKN 1 Pundong, Bantul, membuat alat sirene longsor sebagai peringatan jika terjadi pergerakan tanah.
Untuk anggaran pembuatan alat deteksi longsor diperkirakan Rp 8 juta sampai Rp 10 juta.
"Saat ini baru satu lokasi yakni di Dusun Blali," katanya.
Kepala SMK I Pundong, Sutopo mengatakan, sebelum memasang sirene longsor di Dusun Blibis, siswa juga telah memasang alat pendeteksi dini bahaya banjir yang ditempatkan di daerah Selopamioro.
"Inovasi dari para siswa yang kedua yang telah disumbangkan kepada masyarakat," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto menyatakan mendukung dan mengapresiasi karya siswa SMKN 1 Pundong.
Sebab, beberapa wilayah di Bantul merupakan kawasan longsor dan memerlukan alat deteksi dini.
Di Bantul sendiri, masih ada sekitar 100-an titik yang memerlukan pemasangan alat deteksi dini. Namun demikian, pihaknya masih akan melihat sejauhmana alat tersebut berfungsi.
"Harapan ke depannya semoga bisa terus dikembangkan, nanti akan kita terus dorong, dan kita kami siap kerja sama untuk mengembangkan alat seperti ini," katanya.
Dia berharap inovasi dan kreativitas terus dikembangkan, dan bisa memberikan informasi kepada masyarakat jika ada tanah longsor.
Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://regional.kompas.com/ dengan Judul:
Siswa SMK di Bantul Ciptakan Inovasi Alat Deteksi Dini Longsor