PA 212, Novel Bamukmin Kirim Pesan Khusus, Bicara Pengkhianatan, Bakal Buat Hidup Prabowo tak Tenang

PA 212, Novel Bamukmin Kirim Pesan Khusus, Bicara Pengkhianatan, Bakal Buat Hidup Prabowo tak Tenang

Editor: Fadhila Rahma
Tribunnews.com Rina Ayu/Kompas.com
Novel Bamukmin dan Prabowo 

PA 212, Novel Bamukmin Kirim Pesan Khusus, Bicara Pengkhianatan, Bakal Buat Hidup Prabowo tak Tenang

SRIPOKU.COM - Juri bicara PA 212 Novel Bamukmin masih berharap agar Prabowo Subianto untuk memperjuangkan pihaknya.

Bahkan, Novel Bamukmin memberikan tantangan untukPrabowo Subianto yang menyatakan diri siap menjadi menteri di pemerintahan Jokowi-maruf Amin.

Novel Bamukmin masih mengandalkan Prabowo Subianto untuk mewujudkan garis perjuangan PA 212.

Ia masih menginginkan Prabowo Subianto agar tak melupakan pesan yang terkandung dalam Ijtima Ulama IV.

Dilansir dari Tribun Kaltim, Novil Bamukmin akan melihat hasil kerja Prabowo Subianto bila menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.

"Kami masih sangat berharap, menyimpan harapan supayaPrabowo Subianto masih bisa membela kami dan kami tunggu hasil kerjanya 100 hari ke depan," ungkap Novel Bamukmin kepada awak media pada Senin (21/10/2019).

Salah satu hal yang disinggung Novel Bamukmin adalah upaya pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Poin tersebut tertuang dalam Ijtima Ulama IV.

"Termasuk pemulangan HRS ( Habib Rizieq Shihab ) dan usut tuntas hilangnya nyawa anak bangsa dalam pertarungan politik ini," tegasnya.

3 Tokoh Ini Tolak Tawaran Menjadi Menteri, Ngaku tak Punya Bakat, Ada Gubernur NTT Viktor Lasikodat

Harta Sofyan Djalil Capai Rp 73 Miliar, Menteri di Kabinet Indonesia Maju Ini Ternyata Punya Utang

Wibawa Jatuh

Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin, angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra,Prabowo Subianto, yang siap menjadi menteri pertahanan (Menhan) pada kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Novel menyayangkan langkah Prabowo membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.

Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

Menurutnya, wibawa Prabowo bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi.

"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (22/10/2019).

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN)

"Sejatinya prabowo wajib menjadi oposisi saja dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," tambah Novel.

Novel juga menyinggung bahwa Prabowo dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.

Di kedua provinsi tersebut, Prabowo menang telak.

"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.

Dirinya menilai tindakan Prabowo ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.

Dia menyebut Prabowo telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.

Prabowo pakai baju putih temui Jokowi di Istana negara.
Prabowo pakai baju putih temui Jokowi di Istana negara. (Kompas.com)

Menurut Novel, langkah Prabowo dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.

"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan. Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya karena penghianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," pungkas Novel.

Seperti diketahui, setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, pada Senin (21/10/2019) kemarin, Prabowo mengaku diminta untuk memperkuat kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Isi Ijtima Ulama IV

1. Menolak kekuasaan yang zalim, serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut.

2. Menolak putusan hukum yang tidak sesuai prinsip keadilan.

3. Mengajak umat berjuang dan memperjuangkan:

3.1. Penegakan hukum terhadap penodaan agama, sesuai amanat undang-undang.

3.2. Mencegah bangkitnya ideologi marksisme, komunisme dalam bentuk apapun.

Judul Ini Telah Tayang di Tribun Jabar dengan Judul Tantangan PA 212 Buat Prabowo Subianto yang Siap Jadi Menteri Jokowi, Diminta Pulangkan Habib Rizieq

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved