Sakit Gusi Bisa Berpengaruh Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung

Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 20 persen, meskipun penelitian lebih lanjut di bidang ini masih dia

Editor: Bejoroy
https://www.google.co.id/
Ilustrasi - Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 20 persen. 

Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 20 persen, meskipun penelitian lebih lanjut di bidang ini masih dianggap perlu.

SRIPOKU.COM - Masalah kesehatan mulut seringkali dianggap sepele. Padahal jika diabaikan, masalah kesehatan mulut bisa berefek buruk pada kesehatan tubuh lainnya.

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Indian Society of Periodontology pada 2010 mengungkapkan bahwa penyakit gusi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 20 persen, meskipun penelitian lebih lanjut di bidang ini masih dianggap perlu.

Inilah Cara Terbaik Mengobati Sakit Gigi Dengan Bahan Rumahan Yang Mudah Didapat

Tanpa Perlu Buru-buru ke Dokter, Cara Redakan Sakit Gigi Secara Alami, Coba Yuk!

Di sisi lain, tim peneliti dari Rutgers University di New Brunswick, New Jersey, saat ini mengamati hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan otak.

Sebuah bukti menunjukkan adanya keterkaitan antara kesehatan mulut dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti memori dan fungsi eksekutif ditemukan dalam ulasan yang baru-baru ini diterbitkan dari 23 studi.

Para peneliti dari Rutgers University melakukan dua studi terpisah yang keduanya telah muncul dalam Journal of American Geriatrics Society.

Studi-studi tersebut melihat penurunan kognitif dan stres yang dirasakan pada orang dewasa China-Amerika yang berusia 60 tahun.

XinQi Dong, direktur Institut Kesehatan, Kebijakan Perawatan Kesehatan, dan Penelitian Penuaan Universitas Rutgers, menjelaskan bahwa kelompok ras dan etnis minoritas secara khusus rentan terhadap dampak negatif dari kesehatan mulut yang buruk.

"Minoritas kurang memiliki akses ke perawatan gigi, karena hambatan bahasa dan status sosial ekonomi yang rendah," katanya.

Dong melanjutkan, orang China - Amerika yang lebih tua berisiko mengalami gejala kesehatan mulut, karena tidak memiliki asuransi gigi atau tidak secara teratur mengunjungi klinik gigi.

Ada 2.700 orang China-Amerika dari Studi Populasi Lansia China di Chicago (PINE) yang diwawancarai dalam studi yang dilakukan.

Pada studi pertama, para peserta ditanya tentang kesehatan mulut mereka dan diberikan lima tes kognitif untuk menyelesaikannya.

Pada studi kedua, mereka ditanya apakah mereka pernah memiliki masalah mulut kering dan mengukur tingkat stres mereka, dukungan sosial, dan tekanan sosial menggunakan skala yang telah ditentukan.

Dari total jumlah peserta yang diperiksa, hampir setengahnya melaporkan gejala terkait gigi dan lebih dari 25 persen mengatakan, bahwa sebelumnya mereka memiliki masalah mulut kering.

Tidak ada hubungan signifikan antara gusi dan masalah kognitif yang ditemukan, tetapi ada kaitan antara penurunan kognisi dan gejala masalah kesehatan gigi ditemukan dalam penelitian ini, serta kaitan mulut kering dengan tekanan yang dirasakan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved