Artikel Kesehatan

Ternyata Vape Berbahaya “Daripada Beli Liquid Mending Nabung Duit” Stop Vaping

Ada penelitian yang menyatakan vape lebih aman dari rokok, bahkan hampir 95 persen. Lebih aman bukan berarti tidak berbahaya sama sekali.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/REFLI PERMANA
Vaping bareng di Sriwijaya Vape Palembang. 

Ternyata Vape Berbahaya “Daripada Beli  Liquid Mending Nabung Duit”  Kuy, Stop Vaping !! 

SRIPOKU.COM - Hallo remaja millenial dan masyarakat Indonesia. Tahukah anda berita yang sedang naik daun sekarang.

Populer di kalangan remaja maupun dewasa, tidak mengenal muda atau tua, miskin atau kaya serta wanita atau pria. Yup, berita tersebut mengenai popularitas vape atau rokok elektrik.

Banyak juga diberitakan di media online, stasiun televisi ataupun sosial media lain bahwa vape ini berbahaya. Jadi seberapa bahayakah penggunaan vape ini? Yuk kita simak ulasan lengkap dalam artikel berikut.

Vape atau rokok elektrik berupa liquid yang berisi berbagai zat kimia seperti propilen glikol (berfungsi untuk memproduksi uap air.

Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu), dietil glikol, gliserin dan nikotin yang dipanaskan kemudian akan membentuk zat yang dinamakan   “Nitrosamine”.

Uap dari nitrosamine bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker. Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektik, yaitu baterai, elemen pemanas dan tabung yang berisi cairan (cartridge).

Sebelum ada vape ada yang namanya rokok tembakau atau rokok konvensional. Banyak penelitian yang menyatakan dampak buruk dari rokok konvensional.

Didukung proses berhenti merokok yang cukup sulit  dan menantang ini menjadikan  mereka beralih ke vape sebagai jembatan atau alternatif sebelum mereka stop smoking.

Karena baru muncul beberapa tahun belakangan, maka beberapa penelitian belum dapat memastikan dampak jangka panjang puluhan tahun penggunaan vape ini.

Namun kita tidak perlu memperbincangkan efek jangka panjang, jika efek jangka pendeknya saja sudah terbukti banyak korban yang berjatuhan.

Memang ada penelitian yang menyatakan vape lebih aman dari rokok, bahkan hampir 95 persen. Tapi secara logika, lebih aman bukan berarti tidak berbahaya sama sekali bukan?

Dengan berbagai kandungan zat kimia di dalam vape serta adanya kandungan nikotin berarti vape juga mengandung efek addiksi/ketergantungan yang sama dengan rokok tembakau.

Selain itu ada pihak yang mengklaim zero nikotin atau tidak mengandung nikotin sama sekali tapi sayangnya bahan-bahan yang berbahaya tidak hanya nikotin saja.

Masih ada dampak-dampak lain di luar zat nikotin yang berbahaya buat tubuh. IDI atau Ikatan Dokter Indonesia telah melarang penggunaan vape sejak 27 September 2019 lalu karena sudah terhitung 500 kasus yang  terjadi di Amerika Serikat.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved