Curhatan Ibu Mahasiswa Unitas yang Tewas Pra Diksar, Akbar Sempat Beri Pesan Terakhir
Ibu Akbar tak kuasa menahan rasa tangis ketika melihat mending anaknya yang telah meninggal mendahuluinya
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jumat (18/10/2019), suasana sepi di Jl. Padat Karya, Sri Mulyo, Sematang Borang, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30961, tempat dimana rumah Muhammad Akbar siswa Unitas (Universitad Taman Siswa Palembang) yang tewas pada saat diksar (Pendidikan Dasar) berada.
Pantuan Sripoku.com, ibu korban tak kuasa menahan rasa tangis ketika melihat mending anaknya yang telah meninggal mendahuluinya.
"Pihak kampus telah membohongi saya.
Katanya sekelas tentra tidak taunya yang menjadi ketua atau kelompoknya bernama Agus itu masih mahasiswa anak pertanian," ujar ibu kandung Akbar yang tak mau disebutkan namanya kepada Sripoku.com, Jumat (18/10/2019)
Bahkan dirinya juga merasa gusar saat berkomunikasi dengan Agus, terhitung dua hari sebelum anaknya meninggal.
"Ia,hanphone anak aku itu dipegangnya.
Katanya, kalau mau ada apa-apa harus berkomunikasi dengan dia saja dan saya katakan dengan sopan bila ada pakaian kotor boleh saya cuci," kata ibu Akbar.
Sampai-sampai, Agus kemarin dipukuli oleh seniornya atas kejadian kemarin. Dan direspon dengan ibu Akbar.
"Sudah percuma buat apalagi kalian seperti itu anak aku dak balik jugo," katanya
Kepergian anak pertama dari empat bersaudara itu begitu sangat ia sayangkan.
Pesan terakhir didengarnya terakhir kali bahwa Akbar akan pulang kerumah
"Pas hari Selasa itu akbar bilang terakhir sama saya bahwa dirinya menelphone bahwa kamis kemarin akan pulang setelah mengikuti pelatiahan.
Tapi nasib berkata lain," kata ibu Akbar sambil menangis.