Kapolres OKI Datangi Tempat yang Diduga Simpan Harta Karun, Sampai-sampai ke Toko Emas
Kapolres OKI bersama rombongan mendatangi lokasi yang tengah heboh lantaran ada kabar temuan harta karun Kerajaan Sriwijaya.
Mungkin momen hebohnya penemuan harta karun tersebut bisa jadi dimanfaatkan oknum-oknum tersebut,” terang Kapolres.
"Di Desa Sungai Jeruju ada kades dan perangkat desa yang ditanya. Bahkan warga asli disana mengatakan tidak pernah mendapatkan perhiasan seperti heboh di media-media dalam bentuk gambar tersebut.
Sehingga untuk di Sungai Serdang kami meyakini bahwa tidak ada barang-barang disebutkan,” tegas Kapolres.
Sekembali dari Sungai Serdang Desa Sungai Jeruju, pagi ini kami dapat juga informasi bahwa di Muara Pelimbangan Kecamatan Cengal, ada lagi orang–orang yang ingin mencari disana.
Dilanjutkan Kapolres, oleh karena itu kami sudah membentuk tim beranggotakan 14 personel dipimpin Kasat Polair bergeser kesana untuk menindaklanjutinya.
"Memverifikasinya apakah disitu benar terdapat barang-barang seperti yang dihebohkan lagi ini, ataukah cuma hoax untuk sekedar membuat warga menjadi resah.
Disamping kirimkan tim, kita juga sosialisasikan kepada warga Cengal maupun lainnya. Dari hasil pengecekan di Sungai Serdang, bahwa tidak ditemukan barang-barang dimaksud agar tidak ada lagi yang berkeinginan datang kesana," imbaunya.
Kendati diketahui memang ada sekitar 10 sampai 15 orang yang mencari di sana, sambung Kapolres, mencarinya pun sederhana sekali.
Mereka pakai baskom, kemudian tanahnya itu diberi air dan diaduk-aduk, sama seperti orang mencari emas kecil.
"Beredarnya pencarian di Sungai Serdang sendiri berawal dari, katanya orang perusahaan menggunakan eksavator menggaruk tanah, terus menemukan. Kan lucu.
Coba bayangkan 4 ton tanah yang ada di cengkaman eksavator ini, kok bisa kelihatan dari jauh barang kecil, mungkin cincin. Ini juga patut diduga ada sesuatu untuk sekedar membuat heboh.
Kami juga mengimbau, khususnya keamanan, bahwa apabila ada yang tergoda datang kesana, sudah keluarkan uang ternyata tidak ada, ini bisa berakibat adanya gesekan antara warga lokal dan pendatang," ucapnya.
Jikapun seandainya kita tidak tahu ternyata dapat, sambung Kapolres lagi, ini juga bisa menimbulkan gesekan. Bisa itu berupa pencurian atau kejadian lainnya.
"Oleh karena itu kita sudah menghimbau warga Desa Sungai Jeruju untuk tidak datang kesana. Karena siapa tahu, pada saat warga kesana dan karena lokasi jauh, desa menjadi kosong lalu disatroni pencuri,"
"Untuk menjaga keamanan, upaya kita bekerjasama dengan perangkat desa mendatangi tempat-tempat yang diduga atau diinfokan terdapat barang purbakala. Disamping itu, kami juga berikan selebaran dan buat spanduk tidak diperkenankan seseorang untuk mencari barang-barang purbakala cagar budaya serta memilikinya," jelasnya.