Nyalakan Lilin dan Gelar Doa Bersama atas Tewasnya 3 Mahasiswa asal Kediri dan Jakarta
Nyalakan Lilin dan Gelar Doa Bersama atas Tewasnya 3 Mahasiswa asal Kediri dan Jakarta
Penulis: Haris Widodo | Editor: Hendra Kusuma
Nyalakan Lilin dan Gelar Doa Bersama atas Tewasnya 3 Mahasiswa asal Kediri dan Jakarta
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG-Protes Matinya demokrasi dilakukan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumsel Menyalakan Lilin di Bundaran Air Mancur Palembang, karena gelombang protes yang dilakukan mahasiswa terhadap kejanggalan dari RKUHP dan revisi undang-undang KPK itu belum ada tanggapan dan tindak lanjut dari pihak pemerintah.
Selain Menyalakan Lilin, Aliansi Mahasiswa Sumsel juga melakukan doa bersama guna mendoakan ketiga mahasiswa asal kediri dan jakarta yang tewas pada aksi demonstrasi menolak RKUHP, revisi undang-undang KPK
Pantauan Sripoku.com, Selasa (1/10/10) Ratusan masa dari Aliansi Mahasiswa Sumsel melawan nyalakan lilin di Bundaran Air Mancur Palembang sebagai pertanda bahwa demokrasi di Indonesia telah padam. Tidak hanya itu iringan lagi mereka lantunkan gugur bunga, ibu pertiwi dan indonwsia raya mereka lantunkan
"Alasannya kenapa kita hidupkan lilin dimlam hari dan membentuk 'SOS' itu sebagai pertanda bahwa demokrasi di negeri kita telah padam. Untuk itu sebagai tandanya kami nyalakan lilin sebagai tanda demokrasi harus dihidupkan,"ujar koordinator aksi Radian Ramdhani.
Ia berharap kedepannya aksi demonstrasi ini tidak ada lagi sikap represif dari aparat kepolisian, karena para aksi demonstran hanya menyampaikan aspiranya.
Selanjutnya mereka akan menunggu kabar dari DPRD provinsi Sumsel untuk memberi tanggapan pada aksi mereka kemarin.
"Ya kita sedang menunggu kabar dari ketua DPRD Sumsel atas tuntutan kemarin kit berharao sesuia harapan,"kata Radian
Sementara itu, Sebanyak 5 tuntutan utama dari Aliansia Mahasiswa Sumsel sebagai bentuk protes atas keputusan dari DPR RI terkait lahirnya rancangan undang-undang KUHP dan RRU KPK, yang dianggap menyulistkan warga negara Indonesia.
Hal itu dianggap sangat bertentangan dengan masyarakat membuat mahasiswa seleuruh Indonesia turun ke jalan.
Maka itulah mahasiswa di Sumsel kembali melakukan aksi demonstrasi, menyarakan hati nurani rakyat, Selasa (1/10/2019).
Adapun 5 tuntutan Aliansi mahasiswa Sumatera Selatan yakni:
Pertama Mendesak DPRD Sumsel untuk menindaklanjuti poin pernyataan sikap dari aliansi mahasiswa sumsel melawan yang telah disampaikan pada 24 septembwr 2019 aksi tuntaskan reformasi.
Kedua Aliansi mahasiswa sumsel melawan mengecam tindakan represivitas aparat terhadap masa aksi. Selanjutnya ketiga mendesak presiden untuk mendorong terlaksananya pengadilan HAM yang ada di Indonwsia sebagai upaya penyesuaian kasus Ham.