Pengerjaan Jalan Dikerjakan Asal Jadi, Lagi-lagi Proyek Pemkab Banyuasin Jadi Sorotan Masyarakat
Pengerjaan Jalan Dikerjakan Asal Jadi, Lagi-lagi Proyek Pemkab Banyuasin Jadi Sorotan Masyarakat
Penulis: Mat Bodok | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU. COM, BANYUASIN -- Lagi-lagi proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, mendapat sorotan dari masyarakat di Bumi Sedulang Setudung. Lantaran, pekerjaan pengerasan jalan di depan SMK Negeri Telang Jaya dikerjakan asal jadi.
Menurut informasi, Minggu (29/9/2019) pengerjaan proyek yang dianggarkan Dinas Perkimtan Banyuasin senilai Rp 200 juta melalui APBD Banyuasin tahun 2019. Masyarakat tidak mengetahui persis kontraktor mana yang mengerjakan, karena tidak ditemukan plang proyek.
"Warga desa sudah bangga dengan adanya pembangunan di awal jabatan Bupati H Askolani dan Wakilnya H Slamet. Sebagai jawaban politik waktu kampanye," kata warga Telang Jaya yang kecewa dengan kontraktor yang mengerjakan kerjaan asal jadi.
Karena tidak jelas, proyek jalan ini apa judulnya. Kalau pengerasan jalan ataupun peningkatan jalan, mengapa koran splitnya tidak rata.
"Batu split yang tebar tidak merata. Jelas kalau musim hujan jalan ini akan mengecewakan," ujar warga yang menyebutkan, seakan-akan proyek ini dikerjakan hanya lolos dari kata fiktip saja.
Untuk itu, Ketua Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten Banyuasin, Umirtono SH mengharapkan, pemerintah harus mengkontrol sepenuhnya kinerja kontraktor yang mengerjakan proyek asal jadi.
"Tentunya pemerintah harus wasada dengan pelaksanaan proyek asal dibangun. Pihaknya yakin, bahwa Gak pelaksana lapangan bukan ahli proyek sehingga belum bisa memahami dan membaca rencana anggaran biaya dan gambar," tegas Umortono yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
Terpisah Dinas Perkimtan Banyuasin melalui pihak PPK yang bertanggungjawab dalam proyek tersebut, Posma ketika dikonfirmasi wartawan, belum bisa dikonfirmasi secara jelas.
"Maaf ini siapa, saya masih ada kerjaan," singkat Posma saat dihubungi melalui telpon seluler oleh wartawan seraya memutuskan komunikasih.