Hari Terakhir Fahri Hamzah Tak Bawa Barang Negara dan Tinggalkan 3 Hal Penting Bagi Anggota DPR Baru
Hari Terakhir Fahri Hamzah Tak Bawa Barang Negara Tetapi Tinggalkan Tiga Hal Penting untuk Anggota DPR Baru
Hari Terakhir Fahri Hamzah Tak Bawa Barang Negara Tetapi Tinggalkan Tiga Hal Penting bagi Anggota DPR Baru
SRIPOKU.COM, JAKARTA-Fahri Hamzah sosok kontroversi yang menduduki jabatan Wakil Ketua DPR RI dan terkenal vocal ini menikmati hari-hari terakhirnya di DPR RI, setelah akhir jabatannya periode 2014-2019, Fahri Hamzah mengaku tidak membawa barang negara dan justru meninggalkan 3 hal penting untuk anggota DPR RI yang baru.
Diakui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bahwa, dirinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan DPR di masa akhir jabatannya periode 2014-2019.
Fahri Hamzah mengaku bahwa dia, sudah mulai mengemas barang-barang di ruang kerjanya untuk dibawa pulang. Dia sudah tahu mana barang pribadi dan mana barang milik negara, sehingga tidak terlalu repot berkemas-kemas, karena selama ini dia selalu menanamkan kepada dirinya sendiri, barang milik negara memang harus dipisah dengan milik pribadi.
"Saya masih di sini sampai Senin. Senin sore, lah, Senin malam sudah semua barang, sudah saya kembalikan, saya agak rapi soal ini," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jum'at (28/9/2019).
Diakuinya, barang-barang sudah diamankan, apalagi dia sudah punya boks untuk semua urusannya mulai daministrasi hingga hal lainnya.
"Sejak enam bulan lalu saya punya boks sehingga keuangan adminstrasi harta benda teridentifikasi semua," ujar Pahri seperti dilansir dari kompas.com.
Fahri Hamzah menegaskan bahwa, tidak boleh ada barang milik negara yang dia bawa. Prinsip ini dia tanamkan, termasuk untuk barang-barang sekecil apa pun.
"Sendok milik negara enggak ada yang terbawa, enggak boleh itu. Enggak boleh yang punya negara, tapi kalau milik saya mungkin boleh saja tertinggal. Yang penting enggak boleh ada milik negara pindah ke rumah saya," ujar dia.
3 Pesan Penting Bagi Anggot DPR RI yang Baru
Tidak hanya berkemas dan berusaha dengan telilti agar barang milik negara tidak terbawa pulang, Pahri Hamzah juga memberikan pesan-pesan dan masukkan kepada anggota DPR RI yang baru.
Selain berkemas, Fahri juga berpesan pada anggota DPR yang baru untuk banyak membaca pada bulan-bulan pertama menjabat sebagai wakil rakyat. "Mulailah minggu pertama, bulan-bulan pertama banyak baca, jangan banyak omong, baca konstitusi amandemen sampai empat kali, baca MD3 secara detail dan tata tertib," ujar mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Fahri bercerita, anggota DPR yang baru banyak diisi oleh kalangan muda. Oleh karena itu, ia berharap wakil rakyat yang baru dapat bekerja lebih cepat dari anggota DPR yang lama. "Saya percaya akan banyak yang lebih muda, lebih berani, lebih bersih, lebih cemerlang. Kita harus dorong supaya stok pemimpin bangsa ke depan makin banyak dan Indonesia punya kepemimpinan yang kaderisasi dan estafet kepimpinan yang baik," tuturnya.
Ini Selanjutnya, Fahri berpesan, pimpinan DPR yang baru tak berjarak dengan media. Ia mengatakan, pimpinan DPR harus terbuka kepada media. "Jangan jaga jarak dengan media, jangan anggap jadi pimpinan DPR terlalu banyak ruang tertutupnya tak baik. Dia harus terbuka, apa adanya," kata dia. Diketahui, DPR akan menggelar rapat paripurna akhir masa jabatan pada Senin (30/9/2019). Salah satu agenda adalah pidato penutupan dan perpisahan keanggotaan DPR periode 2014-2019.
Harus Kontroversi
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memasuki hari terakhirnya sebagai legislator di Kompleks Parlemen.
Seperti diketahui, Fahri Hamzah tak akan lagi menduduki kursi pimpinan di lembaga legislatif itu pada periode 2019-2024.
Kepada Tribunnews, Fahri menjelaskan bagaimana dirinya yang kerap dinilai publik sebagai sosok yang kontroversial.
"Saya anggap perjuangan itu ya begitu, konsekuensi harus diterima, rumusnya kalau anda mau berpengaruh, harus kontroversial," kata Fahri di ruangannya di Kompleks Parlemen, Jumat (27/9/2019).
Dalam mahzab apa pun, dikatakan Fahri, yang paling banyak pengikutnya adalah mahzab yang kontroversial.
Fahri pun menerima bahwa itu melekat kepadanya.
"Apapun saya terima, saya enggak mau ada istilah berkecil atau berbesar hati, biasa saja, hadapi dengan biasa menjadi orang biasa," katanya.
Namun, meski kontroversial, Fahri berteman dengan siapa saja, baik itu di luar parlemen atau di dalam.
Sayangnya, dia tidak menyebutkan satu nama yang menurutnya cukup dekat baik secara personal ataupun secara visi.
"Teman saya banyak betul, semua partai teman saya, enggak persoalkan suku, agama, partai juga, semua bergaul tanpa beban dan tanpa batas. Itu yang sebabkan saya banyak teman dan diterima; enggak ada batas, berteman saling mengenal, semakin saling kenal makin baik," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fahri Hamzah: Kalau Mau Berpengaruh, Harus Kontroversial, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/09/28/fahri-hamzah-kalau-mau-berpengaruh-harus-kontroversial.
Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi