Banyak Yang Retak dan Pecah, Diduga Proyek Jalan Poros Di Banyuasin Dikerjakan Asal-asalan
Banyak Yang Retak dan Pecah, Diduga Proyek Jalan Poros Di Banyuasin Dikerjakan Asal-asalan
Penulis: Mat Bodok | Editor: Budi Darmawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU. COM, BANYUASIN -- Kurangnya pengawasan pelaksanaan pekerjaan proyek di wilayah Kabupaten Banyuasin, kini mulai kontrakpersial dari masyarakat. Lantaran pembangunan jalan dikerjakan asal-asalan, sehingga terjadi keretakan.
Menurut informasi, Rabu (25/9/2019) proyek jalan poros trans berada di Desa Pulau Rimau sepanjang 5 KM itu, belum selesai dikerjakan. Namun, kondisi jalan sudah banyak yang retak dan pecah. Hal inilah yang membuat, proses sosial antara masyarakat dan kontraktor yang tidak menerima pekerjaan jalan dikerjakan asal jadi.
Proyek senilai Rp 19 Milyar itu, yang dikerjakan oleh perusahaan PT Musi Karya Teknik dinilai masyarakat akan memperkaya diri sendiri. Karena, belum selesai pekerjaan jalan sudah rusak, retak-retak dan gompel disana sini bangunan jalan.
"Jalan Desa Meranti-Teluk Betung itu dinilai belum memuaskan. Karena belum selesai pekerjaan jalan sudah rusak, " kata warga yang meminta namanya tidak dituliskan.
Diduga pekerjaan jalan cor beton ini dikerjakan tidak sesuai dengan spek sehingga menyebabkan hasil dari pekerjaan tidak sesuai dengan standar pekerjaan.
• 29 Mahasiswa Korban Bentrok Berobat ke RS RK Charitas Palembang, Satu Mahasiswi Sempat Dirawat Inap
• Pemalak Simpang Macan Lindungan Palembang yang Viral Bawa Palu, Ciut Dikepung Jatanras Polda Sumsel
• Senang Bercampur Haru, Hj Sunnah NBU Terpilih Menjadi Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel
Dijelaskan warga Banyuasin Mulyadi, ketika melintas di Jalan Desa Meranti-Teluk Betung tersebut bangga dengan kemajuan pembangunan di Banyuasin. Melihat kondisi jalan kecamatan mulai di cor beton.
Namun ketika melihat dari dekat, Mulyadi bersama Ketua Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Banyuasin, Umirtono SH kecewa melihat kondisi proyek yang menghabiskan dana pemerintah milyaran rupih.
"Awalnya kami bangga dengan adanya pembangunan yang pesat era H Askolani dan H Slamet SH yang memimpin Banyuasin," ucap Mulyadi tetapi setelah mendekatI bangunan jalan jelas sangat kecewa.
"Saya lihat proyek itu adukan cor terlalu muda dan kalau digosok-gosok pakai tangan bahan material mengelupas. Diduga proyek itu dikerjakan asal-asalan," timpal Umirtono.
Terpisah, Kadis PU Tata Ruang Banyuasin Ir H Ardi Arpani MM mengatakan, pihak hingga kini belum mendapat laporan dari tim pengawas. Dan apabila memang benar jlan tersebut dikerjakan asal jadi, pihak kontraktor harus bertanggungjawab.
"Terimakasih infonya dan segera akan kita cek ke lapangan," singkatnya.