Kerja Keras Padamkan Api Karhutla, Cerita Petugas Temukan Ular Berkaki Tiga hingga 'Ditegur' Beruang
Kerja Keras Padamkan Api Karhutla, Cerita Petugas Temukan Ular Berkaki Tiga hingga "Ditegur" Beruang
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Kerja Keras Padamkan Api Karhutla, Cerita Petugas Temukan Ular Berkaki Tiga hingga "Ditegur" Beruang
SRIPOKU.COM - Belakangan ini terjadi kebakaran hutan dan lahan atau yang biasa dikenal dengan istilah karhutla.
Karhutla ini menimbulkan munculnya kabut asap yang mengakibatkan sejumlah aktivitas di sejumlah daerah terganggu, mulai dari jarak pandang berkurang, sesak napas, hingga belajar mengajar di sekolah pun terganggu.
Daerah yang terkena dampak kabut asap ini pun tak hanya di dalam negeri, melainkan juga meluas hingga ke luar negeri yang terdekat dengan daerah terjadinya karhulta tersebut.
Salah satu daerah yang juga terjadi karhutla yakni di Riau.
Ada hal menarik pada daerah Riau ini, karena sejumlah petugas yang memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Riau mengaku menemukan bangkai ular berkaki tiga yang sudah mati.
Ada pula cerita petugas yang menemukan ular besar dalam keadaan mati akibat hangus terbakar.
Tak hanya itu, beberapa petugas pemadam lainnya juga memiliki kejadian unik saat hendak masuk kawasan hutan yang terbakar, yakni bertemu dengan dua ekor beruang.
Berikut ulasan selengkapnya dilansir Sripoku.com dari Kompas.com dan Grid.ID, Jumat (20/9).

• Kisah Nyata! Film Ini Berkisah Tentang Perjuangan Sekelompok Petugas Pemadam Karhutla
• BREAKING NEWS: Saat Ini Sedang Terjadi Kebakaran di Kawasan Talang Buruk Palembang
• Pernah Nikah 24 Kali, Vicky Prasetyo jadi Trending, Sahila Hisyam Justru Dibuat Nangis Gegara Ini
Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menimpa sejumlah daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan membuat para petugas pemadam api bekerja keras.
Para petugas pemadam api Karhutla sudah diterjukan dibeberapa titik untuk memadamkan api yang menyebar.
Bahkan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Masyarakat BNPB, Agus Wibowo menuturkan, pihaknya terus berusaha melakukan water bombing dengan menggunakan helikopter.
Tim pemadam kebakaran rupanya selalu bekerja keras melaksanakan tugasnya, bahkan hingga tak mempedulikan waktu.
Tak hanya para tim khusus, aparat gabungan dari TNI, Polri, bahkan tim SAR serta Pemadam Kebakaran juga terus bekerja tanpa lelah untuk mengatasi kebakaran hutan tersebut.
Ternyata para petugas yang sedang bertugas di lapangan mengalami cerita-cerita unik yang akhirnya menjadi viral.
• Kariernya Dihancurkan Legenda Manchester United, Ayah Dukung Erling Haaland ke Old Trafford
• Cara Mengenali Jenis-jenis Parfum; Perfume, Eau de Toilette, Eau Fraiche Eau de Parfum dan Cologne
• Sukses Kemenhub Bangun Perkeretaapian Sumsel, Targetkan Jalur Ganda Penuh

Ular Berkaki Tiga
Diberitakan Kompas.com, seekor ular berkaki ditemukan mati di lokasi kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.
Karnivora sangat langka ini ditemukan petugas yang sedang melakukan pemadaman titik api. Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 7 detik yang dilihat Kompas.com, Kamis (19/9/2019) malam, ular tersebut tampak memiliki dua kaki di bagian ekor.
Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019).
Jenis ular tersebut seperti king kobra. Ukurannya cukup besar dan panjang. Namun, kondisinya sudah mati akibat terbakar.
Sebagian badannya sudah hangus.
Lokasi kejadian masih tampak berasap setelah api dipadamkan petugas.
• Prasasti Karang Brahi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dibawa ke Jambi, Penemuan Kontrolir L Berkhout
• Kariernya Dihancurkan Legenda Manchester United, Ayah Dukung Erling Haaland ke Old Trafford
• Video: Saat Ini Sedang Terjadi Kebakaran di Kawasan Talang Buruk Palembang
Salah seorang anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, yang dihubungi Kompas.com, Kamis malam, membenarkan temuan ular berkaki mati tersebut.
"Ya, ular berkaki ditemukan mati di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Itu (ular) ditemukan di lahan masyarakat yang terbakar," sebut Maidi melalui sambungan telepon, Kamis.
Dia mengatakan, ular langka tersebut ditemukan oleh petugas TNI AD dari Kodim 0302/Inhu, Rabu (18/9/2019) malam.
Sebab, prajurit saat itu masih berada di lokasi karhutla hingga malam hari. Sementara tim dari Manggala Agni Daops Rengat, terlebih dahulu pulang sebelum ditemukan ular tersebut. "
Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi. Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi.

Ditegur Beruang
Memasuki kawasan hutan memang harus berhati-hati. Apalagi, hutan itu dihuni oleh hewan buas.
Seperti cerita mengerikan yang dialami anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.
Mereka menjumpai seekor beruang saat hendak memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Petugas TNI dan warga memadamkan api karhutla yang mendekati rumah warga di Desa Rimbi Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa
Kejadian itu diceritakan Kasi Distribusi dan Logistik BPBD Riau, Suarfianto, kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2019).
"Kejadiannya itu seminggu yang lalu. Kami menjumpai seekor beruang besar," ungkap Suarfianto.
Dia mengatakan, di lokasi kebakaran cukup sulit mendapatkan sumber air.
Pemadaman pun menjadi terkendala. Petugas mencoba mencari sumber air dengan masuk ke hutan.
Namun, sumber air tak kunjung ditemukan.
"Kami masuk ke hutan merintis jalan," ujar Suarfianto.
Tak lama setelah itu, dia dan teman-temannya mendengar suara berisik di semak-semak.
Ternyata, seekor beruang sedang berada di atas kayu, yang berjarak sekitar 100 meter dari petugas. Petugas pun diam sejenak.
Perjalanan tidak diteruskan, karena akan berisiko.
Apalagi, hewan buas berkuku tajam itu mengoyang-goyangkan batang kayu yang dipanjatnya.
Satwa dilindungi itu seakan memberikan "teguran" kepada petugas agar tidak masuk ke habitatnya.
Atau bisa saja sedang menunjukkan kemarahannya, karena rumahnya ikut terbakar akibat karhutla.
"Mungkin dia menggoyangkan kayu sebagai aba-aba supaya kami jangan mendekat. Kami saat itu juga takut. Sehingga kami menghindar dan mencari jalan lain untuk mencari sumber air," tutur Suarfianto.
Menurut dia, pemadaman di kawasan hutan memang perlu hati-hati. Apalagi, kebakaran terjadi di kawasan hutan yang terdapat habitat hewan buas.
Apalagi, hewan buas berkuku tajam itu mengoyang-goyangkan batang kayu yang dipanjatnya.
Meski begitu, Suarfianto menganggap perjumpaan dengan beruang itu adalah sebuah pengalaman unik saat menanggulangi bencana karhutla.
"Kami tetap melakukan pemadaman. Tapi, mencari lokasi yang aman," katanya.
Sebagaimana diberitakan, hingga saat ini Tim Satgas Karhutla Riau masih berjibaku memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah di Riau.
Kebakaran yang terjadi mengakibatkan bencana kabut asap.
Sehingga, asap yang mengepung di Bumi Lancang Kuning ini sudah banyak berdampak pada kesehatan masyarakat, karena kualitas udara menjadi tidak sehat hingga berbahaya.
• Kisah Nyata! Film Ini Berkisah Tentang Perjuangan Sekelompok Petugas Pemadam Karhutla
• Volvo Trucks Persembahkan Teknologi Volvo Dynamic Steering, Tampilkan Inovasi di Bidang Alat Berat
• Barbie Kumalasari Dilabrak Billy Syahputra, Seteru Fairuz A Rafiq Terancam Hukum? Istri Galih Marah
Ular yang Diduga Berkaki Kaki Tiga
Sementara itu, terkait penemuan ular berkaki tiga, ahli herpetologi (reptil dan amfibi) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan, organ tersebut bukan kaki, melainkan hemipenis ular.
"Itu bukan kaki, itu adalah hemipenis dari ular ya. Hemipenis itu alat kelamin ular jantan," kata Amir dikutip Kompas Sains, Jumat (20/9/2019).
Dia menjelaskan, semua jenis ular jantan itu memiliki hemipenis. Namun jenis penisnya berbeda dari manusia laki laki.
Seorang pria memiliki satu penis, sedangkan ular dua hemipenis yang berada di pangkal ekor.
Dengan demikian, Amir menegaskan bahwa penemuan ular yang disebut berkaki tiga itu bukan kejadian langka.