Sosok Ini Sebut Roh Bima dan Ayu Masih Ada, Terungkap Lokasi KKN Desa Penari yang Asli 'Desa Dukuh'

Sosok Ini Sebut Roh Bima dan Ayu Masih Ada, Terungkap Lokasi KKN Desa Penari yang Asli 'Desa Dukuh'

twitter @@SimpleM81378523
Sosok Ini Sebut Roh Bima dan Ayu Masih Ada, Terungkap Lokasi KKN Desa Penari yang Asli 'Desa Dukuh' 

"Di sana itu dulu ada seorang sesepuh, tapi sudah meninggal. Inisialnya J," katanya.

"Sesepuh itu, spiritualnya tinggi, penyembuh dari penyakit nonmedis itu luar biasa," tuturnya.

Kemudian, diceritakan pula kebiasaan sesepuh tersebut yang kerap menyuguhkan kopi kepada para tamunya.

"Biasanya dia akan selalu menyuguhkan kopi bagi tamunya," kata pria berkacamata tersebut.

Ia juga menjelaskan, kalau sesepuh tersebut mengharuskan setiap tamunya meminum kopi tersebut, meski hanya seteguk.

Sama seperti di dalam cerita, kopi tersebut disebut-sebut sebagai media sang sesepuh untuk mengobati pasiennya yang menderita penyakit nonmedis.

Pamer Hidangan Mewah, Cara Syahrini Makan Steak Justru Dianggap Aneh, Wajahnya sampai Tak Terlihat

Foto El Rumi dan Mulan Jameela Beredar, Bantah Isu Tak Akur Maia Estianty Beri Reaksi Ini Keluarga

Kerap Tuai Kontrovesi, Anang Hermansyah Akui Ahmad Dhani Banyak Pembenci, Al Ghazali Sebut Karma

Tak sampai situ, sangking misterinya cerita KKN di Desa Penari ini, banyak beberapa pihak yang ingin menguak dimana lokasi tepatnya KKN Desa Penari tersebut.

Sebab dalam cerita KKN di Desa Penari, hanya memberikan informasi bahwa lokasi tersebut berada di Desa D.

Karenanya banyak yang masih penasaran dimana letak lokasi asli Desa D itu.

Budayawan itu pun lantas menyebut bila Desa D yang dimaksud ialah Kampung Dukuh.

"Inisialnya D, namanya kampung Dukuh itu," ungkap pria tersebut.

Pria berambut ikal itu merasa yakin bahwa desa yang ia maksud ciri-cirinya sesuai dengan apa yang ada di cerita.

"Di desa itu ada selendangnya, sumber airnya, ada batu yang disakralkan, ada situs bekas pendopo, terus penari-penari gaib, suara gamelan gaib itu ya di situ (Desa Dukuh) itu. Semua masyarakat tahu," pungkas pria berkaus Forum Budaya Purnama itu.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved