Hanya dengan Melihat, Inilah Ciri-ciri Rendang yang Enak
Rendang bisa dibilang menjadi makanan istimewa dari tanah Minang, Sumatera Barat. Namun, apa yang menjadikan rendang begitu istimewa?
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Rendang bisa dibilang menjadi makanan istimewa dari tanah Minang, Sumatera Barat. Namun, apa yang menjadikan rendang begitu istimewa?
Ahli kuliner sekaligus penulis buku ‘Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang’, Reno Andam Suri mengatakan, kekayaan rasa adalah salah satu kuncinya.
• Tak Melulu Dijadikan Rendang, Berikut Resep Mudah Buat Bakso Daging Kurban, Dijamin Enak!
• Idul Adha 2019 - Resep Rendang di Hari Raya Kurban, dengan Cita Rasa Padang yang Nendang Banget!
Dalam sebuah wawancara bersama Kompas.com pada Rabu (25/5/2016), cara paling mudah untuk menentukan rendang yang asli adalah warnanya yang benar-benar gelap.
Jika di daerah aslinya, daging rendang cenderung keras karena dimasak sangat lama. Sebab, rendang sejatinya bukan suatu nama makanan, melainkan proses memasak.
Oleh karena itu, kata "rendang" biasanya diikuti oleh bahan utamanya, bisa seperti rendang daging, rendang ayam, hingga rendang itik.
Menurut Uni Reno, tidak ada patokan rendang mana yang paling enak, karena beda orang meracik, beda lagi citarasa rendangnya.
“Proses masaknya, kekayaan rasanya. Bayangkan bumbu yang masuk: kelapa tua membuat rasa jadi gurih, lamanya memasak, semuanya membuat rendang jadi makanan kebanggaan,” tutur Reno.
Seperti Uni Reno, sejarawan kuliner Fadly Rahman, menuturkan bahwa rendang atau merandang adalah sebuah teknik memasak makanan.
“Segala jenis makanan tidak hanya daging, yang mana dimasak dengan kuali, ditutup dengan sedikit air, diolah lalu diaduk merata. Jika suhu semakin lama maka semakin menambah nikmat masakan,” tutup Fadly.
Sementara itu, hal senada juga pernah diungkapkan William Wongso, pakar kuliner yang disebut-sebut sebagai “diplomat rendang”. Ia menuturkan bahwa rendang bukanlah nama masakan, melainkan cara memasak.
“Rendang itu asalnya dari kata ‘randang’, secara dunia internasional, istilah ini tidak dikenal. Padahal, itu cara memasak, ‘merandang’,” tuturnya kepada Kompas.com dalam sebuah wawancara pada Rabu (4/4/2018).
Teknik memasak “merandang” ini, lanjut William, berarti “menggosongkan” santan dengan api kecil hingga menghitam.
Oleh karena itu, saat memasak rendang di luar negeri dan melakukan pemaparan kuliner Nusantara di dunia internasional, William kerap kali mendeskripsikan rendang padang sebagai “Western Sumatera caramelized beef curry” atau kari daging sapi terkaramelisasi khas Sumatera Barat.
"Tapi setahu saya, setiap desa di Sumatera Barat itu memiliki komposisi rendang yang bisa berbeda-beda. Bumbu dan rempahnya bisa beda, tapi hanya ada satu kesamaan, proses karamelisasi itu. Proses memasak yang lama sehingga gula dalam santan menjadi karamel dengan bumbu-bumbunya, jadi warnanya lebih hitam,” kata William.
Oleh karena itu, rendang sejatinya bertekstur kering (tidak berkuah) dan berwarna kehitaman akibat proses memasak yang perlahan dengan api kecil. Proses memasak rendang bisa memakan waktu hingga 8 jam.