Berita Muratara
Kritisi Soal Dana Desa di Facebook, Aktivis HMI di Muratara Dikeroyok OTD, Alami Luka Tusuk Sajam
Kritisi Soal Dana Desa di Facebook, Aktivis HMI di Muratara Dikeroyok OTD, Alami Luka Tusuk Sajam
Kritisi Soal Dana Desa di Facebook, Aktivis HMI di Muratara Dikeroyok OTD, Alami Luka Tusuk Sajam
SRIPOKU.COM, MURATARA - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Lubuklinggau, Dodi Apriadi masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ia mengalami luka tusuk dibagian tangan dan punggung, serta luka memar dan bengkak di bagian kepala.
Warga Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) itu diduga menjadi korban pengeroyokan.
Ia diduga dikeroyok oleh sekelompok orang di jalan poros Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Rabu (11/9/2019) malam.
Pengeroyokan itu disebut-sebut lantaran dirinya kerap mengkritisi soal dana desa di media sosial facebook.
Tribunsumsel.com mencoba menelusuri akun facebook milik korban atas nama Dodi Apriadi, Jumat (13/9/2019).
Dari penelusuran tersebut ternyata benar akun facebook dengan foto profil wajah Dodi Apriadi itu kerap mengkritik soal dana desa.
Postingan-postingannya itu terdiri dari tulisannya sendiri dan tulisan orang lain yang berkaitan dengan penyalahgunaan dana desa.
• Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Punya Manfaat Dahsyat, Buat Sehat, Langsing sampai Cegah Penuaan Dini
• 9 tahun berlalu, Ini Transformasi Pemain Sinetron Arti sahabat, No 6 Dinikahi Pengusaha Tambang!
• Murka Dihina Murahan, Vanessa Angel Balik Skakmat Warganet, Ketahuan Blokir Ayah Sendiri Gegara Ini!
Bahkan, ia banyak membagikan laman berita yang memuat tentang kepala desa ditangkap karena menyelewengkan dana desa.
Namun dari setiap postingannya, Dodi Apriadi tidak menyebutkan nama desa yang dikritiknya, termasuk desa tempat tinggalnya sendiri.
Akan tetapi ada satu postingan yang diselipkan hastag #Desakumiris yang diyakini ia mengkritik desa tempat tinggalnya yakni Desa Mandi Angin.
Kakak korban, Rifandi membenarkan bahwa adiknya itu kerap memposting tulisan di facebook berkaitan dengan dana desa.
“Adik saya itu memang sering nulis mengenai dana desa di akun facebook-nya, mungkin ada orang yang tersinggung," ujar Rifandi.
Kecurigaannya itu menguat setelah mendengar penuturan korban terkait siapa orang yang mengeroyoknya.