Berita OKU
Ortu Sempat Putus Asa , Akhirnya Nadia dan Vika Dirujuk Berobat ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja
Alami TBC Kulit , Akhirnya Nadia dan Vika Dirujuk Berobat ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja
Penulis: Leni Juwita | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM. BATURAJA---Zahril Hamid (ayah Nadia dan Vika) hampir putus asa menyaksikan dua puterinya yang tergolek tak berdaya selama belasan tahun. Bahkan ayah dua anak ini nyaris mengambil jaan pintas dengan ,” Pernah terbersit dalam benakku untuk mengambil bensin dan membakar diri di rumah kami beserta kedua anakku dan isteriku” tutur Zahril dengan nada pilu.
Untunglah dalam keputusasaan itu ada bidan desa yang senantiasa memberi semangat kepada Zahril dan keluarga, Bidan Eltati selalu hadir memberi bantuan dan motivasi agar keluarga yang sedang mendapat ujian ini ikhlas terus berjuang.
Menurut Zahril , sejak terserang penyakit aneh ini, kedua puterinya hanya tergolek tak berdaya ditempat tidur, untuk kebutuhan pribadi, makan, minum termasuk ke kamar mandi buang air kecill dan besar harus dibopong . Yang paling menyedihkan lagi kedua puterinya sangat sensitif , kulitnya melepuh dan kemerah-merahan. Nadia dan Vika harus diperlakukan sangat hati-hati karena kulitnya gampang sekali terkelupas.
• Derita Pilu Kakak Adik di OKU Diduga Menderita Penyakit TBC Kulit, Remaja 19 Tahun Mirip Anak-Anak
• Orang Tua Wiko Korban MOS Gugat SMA Taruna Indonesia, Minta Cabut Izin SMA
Petani asal Desa Merbau Kecamatan Lubukbatang OKU ini sudah menjualkan tanah dan kebunnya untuk mengobati puterinya sejak 19 tahun lalu. Selain berobat ke medis, Nadia dan Vika juga sudah dibawa berobat paranormal. Namun dari kehari ke hari penyakitnya tidak kunung sembuh. Baik Zahril maupun isteirnya Yuni tidak bisa bekerja maksimal mencari uang karena harus mengurus kedua puterinya yang harus diperlakukan seperti bayi.
Zahri bersyukur kehadiran bidan dan kepala Puskesmas Lubukbatang rutin melakukan kunjungan ke rumah dan memeriksa kesehatan puterinya. Bahkan bidan Eltati rela meluangkan waktu dan tenaga termasuk mengumpulkan dana untuk membantu pengobatan Nadia dan Vika.
Berkat motivasi dari Tim Medis Puskesmas Lubukbatang akhirnya Nadia dan Vika mau dirujuk ke rumah sakit. Setelah dilakukan motivasi dan dukungan moril akhirnya pasangan Zahril dan Yuni mau dibawah ke rumah sakit.
Kakak adik ini dirujuk ke Rumah Sakit dengan naik ambulance Dinas Kesehatan Kabupaten OKU didampingi kedua orang tuannya dan bidan serta Kepala Puskesmas Lubukbatang Zul Sapari SKM. Pasien tiba dirumah sakit pukul 15.00 dan langsung dilakukan pemeriksaan.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan OKU Melalui Kepala Dinas Husni Thamrin SE MM didampingi Sekretaris Dinkes Rozali SKM MM dan Kabid Deddy Wijaya mengatakan pihaknya sduah menangani penyakit kedua kakak beradik ini dari sejak tahun 2000.
Nadia dan Pika sudah pernah dirujuk ke RSMH Palembang," Di RSMH Dokter mendiagnosa kedua kakak beradik ini memiliki kelainan genetik pada kulit bahkan kerusakan kromosom 9 dan penyakit menetap," kata Kadinkes.
Menurut Kadin , sedikitnya ada 22 kromosom yang terbentuk saat bayi masih didalam.kandungan dengan usia 1-2 bulan. Oleh karena itu, ibu yang mengandung pada usia tersebut harus ekstra hati-hati terhadap janinnya. Sebab apabila terjadi kerusakan kromosom 9 maka dikhawatrikan anaknya akan mengalami cacat ekstrim pada kulit.
"Kulit tidak bisa terkena sinar matahari, sedangkan tubuh tidak bisa memproses Hemoglobin (HB).” Terang Kadinkes seraya menambahkan kalau terkena sinar matahari kulit akan melepuh dan tidak bisa beregenerasi.
Lebih jauh Kadinkes mengatakan, selama Nadia dan Vika dirawat dirumah pihak Dinkes terus mensuplai obat-obatan, seperti antibiotik, ctm dan vitamin yang disalurkan melalui puskesmas setempat. (eni)