Calon Mempelai Pria Ternyata Wanita

Sakit Hati Mempelai Wanita Setelah Tahu Jenis Kelamin Calon Suaminya, Resepsi Diganti Selamatan Bayi

Sakit Hati Mempelai Wanita Setelah Tahu Jenis Kelamin Calon Suaminya, Resepsi Berganti Selamatan Bayi

Penulis: Leni Juwita | Editor: Hendra Kusuma
Sripoku.Com/LENI JUWITA
Suasana dirumah Ye di Desa Nyiursaya Kecamatan Semdiangaji Kabupaten OKU 

Meskipun caon mempelai wanita masih dibawah umur namun orang tuanya merestui pernikahan dibawah tangan.

Nilin Sewa Tukang Ojek dan Tukang Sapu Sebagai Orang Tua Palsu

Kisah sakit hati mempelai wanita itu berlanjut setelah tahu, Nilin memang benar-benar merencanakan dengan matang untuk menipunya.

Sebab, saat melamar dan serah-serahan barang ternyata Nilin menyewa tukang ojek dan tukang sapu jalanan untuk berpura-pura sebagai orang tua dan paman Nilen.

Tukang ojek dan tukang sapu jalanan ini, dibayar Rp 75 ribu untuk melamar Ye dan mengantar seserahan pada saat lamaran jauh hari sebelum pernikahan.

Seperti lazimnya prosesi menyunting gadis, Nilin juga memberikan barang-barang kebutuhan calon pengantin wanita serta memberi uang bantuan untuk biaya sedekah atau yang dalam bahasa setempat disebut uang asap senilai Rp 3000.000.

Minta Ganti Rugi Rp 5 Juta kepada Nilin

Sementara itu, uang itu sudah dibelikan kebutuhan sedekah dan pihak Ye yang merasa sudah menangung aib akibat perbuatan Nilin ini juga meminta uang Rp 5 juta (sebagian dari biaya yang sduah dikeluarkan) dan sudah dibayar oleh pihak keluarga Nilin.

Tak Mau Bertemu Siapapun

Disisi lain, Ye yang gagal menikah karena ternyata calon suaminya berjenis kelamin wanita ini masih shock berat. Gadis cantik berkulit kuning langsat  belum  bisa diajak berkomunikasi. Apalagi pristiwa ini sudah viral dan menjadi buah bibir masyarakat,”Sakit Hatiku,” kata Ye .

Hanya kata-kata itu yang terlontar dari bibir mungil gadis berambut panjang ini. Keluarga Ye terlihat terus memberikan motivasi dan senantiasa mendampingi dan menghibur Ye  yang sedang terluka akibat pernikahnnya kandas.

Di rumah berukuran 6 X 6 M yang lokasinya jauh dari perkampungan penduduk ini masih  tampak sisa-sisa hajatan, perkakas rumah tangga bekas memasak dan tungku masih berantakan.

Menurut salah seorang keluarga dekat Ye, karena pernikahan bata acara hanya diisi deggan sedekah selamatan kelahiran bayi.

"Memang sedekahnyo digaung dengan marhabah bayi, tapi karena nikah batal . akhirnya hanya marhabah bayi,” kata keluarga Ye yang tak ingin disebutkan namanya.

Pihak Keluarga Masih Berkumpul

Rumah yang berdekatan dengan areal persawahan jauh dari jalan raya dengan medan mendaki ini memang masih ramai, karena keluarga besar Ye masih berkumpul.

Beberapa keluarga khsususnya dua paman Ye terlihat berusaha mengalang-halangi usaha media mencari informasi. 

Sehingga sulit untuk membangun komunikasi dengan Ye.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved