Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru Targetkan Pembinaan Bagi Anak-Anak Suku Anak Dalam (SAD) Ditingkatkan

Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru Targetkan Pembinaan Bagi Anak-Anak Suku Anak Dalam (SAD) Ditingkatkan

Editor: Welly Hadinata
HUMAS PEMPROV SUMSEL
Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru Targetkan Pembinaan Bagi Anak-Anak Suku Anak Dalam (SAD) Ditingkatkan 

Selain itu, Feby Deru juga berjanji kepada suku anak dalam kelak akan membawa mereka berjalan-jalan berwisata ke kota Palembang.

Pembagian Pot Undian Liga Champions - Liverpool dan Barcelona Masuk Pot 1

Pindah ke Kalimantan Timur, Inilah Instansi yang Akan Dipindahkan ke Ibu Kota Baru

Ahmad Dhani Tutupi Kisah Perceraian, Maia Estianty Bongkar Sikap Irwan Mussry, Pantes Diterima!

"Ibu berjanji akan membawa kalian berkunjung ke kota Palembang, berwisata ke BKB atau naik LRT, tapi dengan catatan anak-anak harus punya cita-cita dan prestasi",ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK kabupaten Muratara Lia Mustika menjelaskan kepada suku anak dalam tersebut tidak ada paksaan untuk memeluk suatu agama tertentu, diantara mereka ada yang muslim, ada juga yang protestan.

"Untuk kualitas pendidikan sementara ini tidak perlu muluk-muluk. Terpenting mereka telah dibekali dengan ketrampilan dan cara hidup sehat dan bersih. Alhamdulillah juga mereka ada yang hafal Pancasila, Undang -Undang Dasar 1945. Kepada mereka juga kami tidak mengharuskan agar mereka pandai dan fasih berbahasa Indonesia", beber Lia Mustika.

Dikisahkan Lia Mustika, pada awal suku anak dalam dibina selama tinggal di dalam mess bukanlah hal yang mudah. Kerap kali suku anak dalam kembali masuk hutan dan menghilang.

"Ini adalah bentuk upaya dan langkah kami dalam memanusiakan manusia secara manusiawi. Semula tidak mudah mendidik dan membina mereka. Seringkali jika cuaca panas di malam hari mereka mencongkel dan melompat dari jendela, atau kembali ke hutan untuk menangkap labi -labi (kura-kura) kemudian dijual", bebernya.

Dilanjutkan Lia Mustika hal terpenting juga yang menjadi perhatiannya adalah identitas suku anak dalam sebagai warga negara.

Menurutnya kini tidak ada lagi suku anak dalam yang terisolir asalkan pemerintah memberikan perhatian dan kepedulian.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved